Labuan Bajo (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas Katolik Santo Ignatius Loyola di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT menggelar lomba bahasa Inggris dalam bentuk pidato dan bercerita guna mendukung pengembangan daerah itu sebagai destinasi pariwisata super premium.
"Kami ingin para siswa siap untuk menghadapi predikat Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super premium dengan meningkatkan kualitas berbahasa Inggris," kata Kepala SMAK St. Ignatius Loyola Labuhan Bajo Pater Gusty Naba SVD di Labuan Bajo, Jumat, (19/11).
Lomba pidato dan bercerita dalam bahasa Inggris digelar sehari dengan tema "Literacy and Digital Era in Super Priority Tourism Destination". Sekitar 45 siswa bersaing dalam lomba bahasa tersebut. Para siswa tersebut berasal dari Kelas X hingga XII dengan dua siswa perwakilan dari masing-masing kelas peminatan.
Ketua panitia lomba bahasa Inggris, Syprianus Safardi, mengatakan lomba tersebut bertujuan menciptakan komunitas belajar untuk bahasa Inggris. Dengan meningkatkan kualitas berbahasa Inggris, para siswa telah dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan nasional maupun internasional.
Dia menyebut para siswa harus memiliki kemampuan yang bisa diandalkan guna mendukung Labuan Bajo sebagai kota pariwisata.
Nantinya, para siswa bisa memanfaatkan literasi digital untuk menjabarkan pariwisata Labuan Bajo dalam bahasa Inggris.
Salah seorang juri pidato, Largus Tamur, menjelaskan gaya bercerita penting untuk menaikkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris, sedangkan melalui pidato, para siswa diajarkan untuk menyampaikan pesan dalam suatu kalimat verbal yang lugas, tegas, dan langsung.
Direktur Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bombong Ntala Manggarai Barat itu melihat tema lomba kontekstual dengan kondisi masyarakat.
Dia menilai literasi digital dapat ditransformasikan dengan pariwisata.
Melalui lomba tersebut, dia berharap, tumbuh kesadaran warga soal pariwisata dan penggunaan kemampuan digital untuk audiens secara umum.
Saat menilai lomba tersebut, dia melihat beberapa siswa mampu membaca potensi pariwisata Labuan Bajo, mengerti yang dibicarakan, dan tahu cara menyampaikan ke publik.
Dalam lomba tersebut, salah seorang peserta dari Kelas XII IPS bernama Maria Yolani Edison (16) tampak bersemangat dan riang bercerita tentang kisah Putri Tikus dan Pangeran Muda.
Dia mengaku tertantang dalam lomba tersebut karena hanya memiliki waktu tiga hari untuk mempersiapkan diri.
Baca juga: BPOLBF-ITB kolaborasi perkuat pemasaran produk pelaku UMKM
Hal terberat yang dia rasakan ialah mengalihkan naskah bahasa Indonesia ke Inggris.
Baca juga: Wagub NTT perkenalkan potensi pariwisata NTT ke peserta Konferensi Polwan Sedunia
Namun, Yolani mengaku mampu membawakan cerita tersebut dengan baik.
Dia berharap, bisa terus meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai bentuk dukungan generasi muda bagi pembangunan sumber daya manusia Labuan Bajo.
"Kami ingin para siswa siap untuk menghadapi predikat Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super premium dengan meningkatkan kualitas berbahasa Inggris," kata Kepala SMAK St. Ignatius Loyola Labuhan Bajo Pater Gusty Naba SVD di Labuan Bajo, Jumat, (19/11).
Lomba pidato dan bercerita dalam bahasa Inggris digelar sehari dengan tema "Literacy and Digital Era in Super Priority Tourism Destination". Sekitar 45 siswa bersaing dalam lomba bahasa tersebut. Para siswa tersebut berasal dari Kelas X hingga XII dengan dua siswa perwakilan dari masing-masing kelas peminatan.
Ketua panitia lomba bahasa Inggris, Syprianus Safardi, mengatakan lomba tersebut bertujuan menciptakan komunitas belajar untuk bahasa Inggris. Dengan meningkatkan kualitas berbahasa Inggris, para siswa telah dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan nasional maupun internasional.
Dia menyebut para siswa harus memiliki kemampuan yang bisa diandalkan guna mendukung Labuan Bajo sebagai kota pariwisata.
Nantinya, para siswa bisa memanfaatkan literasi digital untuk menjabarkan pariwisata Labuan Bajo dalam bahasa Inggris.
Salah seorang juri pidato, Largus Tamur, menjelaskan gaya bercerita penting untuk menaikkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris, sedangkan melalui pidato, para siswa diajarkan untuk menyampaikan pesan dalam suatu kalimat verbal yang lugas, tegas, dan langsung.
Direktur Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bombong Ntala Manggarai Barat itu melihat tema lomba kontekstual dengan kondisi masyarakat.
Dia menilai literasi digital dapat ditransformasikan dengan pariwisata.
Melalui lomba tersebut, dia berharap, tumbuh kesadaran warga soal pariwisata dan penggunaan kemampuan digital untuk audiens secara umum.
Saat menilai lomba tersebut, dia melihat beberapa siswa mampu membaca potensi pariwisata Labuan Bajo, mengerti yang dibicarakan, dan tahu cara menyampaikan ke publik.
Dalam lomba tersebut, salah seorang peserta dari Kelas XII IPS bernama Maria Yolani Edison (16) tampak bersemangat dan riang bercerita tentang kisah Putri Tikus dan Pangeran Muda.
Dia mengaku tertantang dalam lomba tersebut karena hanya memiliki waktu tiga hari untuk mempersiapkan diri.
Baca juga: BPOLBF-ITB kolaborasi perkuat pemasaran produk pelaku UMKM
Hal terberat yang dia rasakan ialah mengalihkan naskah bahasa Indonesia ke Inggris.
Baca juga: Wagub NTT perkenalkan potensi pariwisata NTT ke peserta Konferensi Polwan Sedunia
Namun, Yolani mengaku mampu membawakan cerita tersebut dengan baik.
Dia berharap, bisa terus meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai bentuk dukungan generasi muda bagi pembangunan sumber daya manusia Labuan Bajo.