Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur memberi peringatan dini warga untuk waspada potensi puting beliung, yang menyebabkan bencana hidrometeorologi di daerah itu.
"Waspadai potensi terjadinya hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang sesaat," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Kabupaten Manggarai Barat Sti Nenotek di Labuan Bajo, Sabtu, (20/11).
Ia menyebut wilayah Manggarai Barat telah memasuki musim hujan. Potensi pembentukan awan-awan konvektif mulai meningkat dengan potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat. Prospek cuaca ini berlaku sejak 19-25 November 2021.
Ia menyebut potensi tersebut terjadi merata di 12 kecamatan di Manggarai Barat, yakni Komodo, Boleng, Mbeliling, Sano Nggoang, Lembor, Lembor Selatan, Welak, Pacar, Macang Pacar, Kuwus, Kuwus Barat, dan Ndoso.
Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, BMKG terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat dan beberapa dinas terkait.
Selain itu, BMKG aktif menyajikan informasi prakiraan cuaca, baik melalui sosial media, baik Whatsapp, Instagram, maupun Facebook.
Dia berharap, informasi tersebut dapat diakses oleh masyarakat luas sehingga masyarakat bisa terus waspada dengan segala kemungkinan bencana.
Berdasarkan prospek cuaca BMKG untuk wilayah Manggarai Barat, suhu muka laut di wilayah NTT umumnya berkisar 28-29 derajat Celcius dengan anomali suhu muka laut di wilayah NTT berkisar nol hingga +1,5 derajat celcius.
Kondisi cuaca umumnya cerah berawan hingga berawan dan berpotensi hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat.
Suhu udara berkisar 24-34 derajat Celcius, kelembaban udara berkisar 65-95 persen, dan angin bertiup variabel dari timur laut-tenggara, tenggara-barat daya dengan kecepatan angin 10-30 km/jam.
Baca juga: Gubernur Laiskodat apresiasi dukungan BMKG untuk mitigasi bencana
Baca juga: BMKG sebut delapan kecamatan di Manggarai Barat hadapi risiko banjir
"Waspadai potensi terjadinya hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang sesaat," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Kabupaten Manggarai Barat Sti Nenotek di Labuan Bajo, Sabtu, (20/11).
Ia menyebut wilayah Manggarai Barat telah memasuki musim hujan. Potensi pembentukan awan-awan konvektif mulai meningkat dengan potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat. Prospek cuaca ini berlaku sejak 19-25 November 2021.
Ia menyebut potensi tersebut terjadi merata di 12 kecamatan di Manggarai Barat, yakni Komodo, Boleng, Mbeliling, Sano Nggoang, Lembor, Lembor Selatan, Welak, Pacar, Macang Pacar, Kuwus, Kuwus Barat, dan Ndoso.
Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, BMKG terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat dan beberapa dinas terkait.
Selain itu, BMKG aktif menyajikan informasi prakiraan cuaca, baik melalui sosial media, baik Whatsapp, Instagram, maupun Facebook.
Dia berharap, informasi tersebut dapat diakses oleh masyarakat luas sehingga masyarakat bisa terus waspada dengan segala kemungkinan bencana.
Berdasarkan prospek cuaca BMKG untuk wilayah Manggarai Barat, suhu muka laut di wilayah NTT umumnya berkisar 28-29 derajat Celcius dengan anomali suhu muka laut di wilayah NTT berkisar nol hingga +1,5 derajat celcius.
Kondisi cuaca umumnya cerah berawan hingga berawan dan berpotensi hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat.
Suhu udara berkisar 24-34 derajat Celcius, kelembaban udara berkisar 65-95 persen, dan angin bertiup variabel dari timur laut-tenggara, tenggara-barat daya dengan kecepatan angin 10-30 km/jam.
Baca juga: Gubernur Laiskodat apresiasi dukungan BMKG untuk mitigasi bencana
Baca juga: BMKG sebut delapan kecamatan di Manggarai Barat hadapi risiko banjir