Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar) mengapresiasi pembentukan Posko Kesiapan Transportasi Laut guna mengantisipasi dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang dibentuk KSOP Labuan Bajo bersama TNI-Polri dan lintas organisasi pemerintah dan pelaku pariwisata.
"Kami dari Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Manggarai Barat mengucapkan terima kasih kepada KSOP Labuan Bajo yang begitu sigap membentuk posko ini melibatkan lintas stakeholder," kata Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat Stefanus Jemsifori di Labuan Bajo, Rabu.
Ia menambahkan, posko terpadu itu nantinya akan sangat membantu masyarakat dan wisatawan yang tidak bisa melakukan perjalanan melalui moda transportasi udara, karena sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Ini sebagai bentuk antisipasi dini," ujarnya.
Menurut dia, pengalaman dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada November 2024, membuat wisatawan dan warga kesulitan, karena terjebak di Labuan Bajo akibat penutupan bandar udara karena sebaran abu vulkanik di ruang udara Manggarai Barat.
"Pengalaman seperti tahun lalu banyak wisatawan yang terlantar, tidak bisa pulang sehingga tidak ada pilihan lain akses laut menjadi pilihan dan kesiapan KSOP yang telah berkoordinasi dengan otoritas bandara lainnya seperti di NTB dan Bali diharapkan dapat membantu evakuasi wisatawan," katanya.
Ia mengaku, keberadaan posko terpadu itu sangat dibutuhkan, terlebih saat ini Labuan Bajo memasuki musim ramai kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.
"Semoga erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki segera berlalu," katanya.
Sebelumnya, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo bersama TNI-Polri dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat membentuk Posko Kesiapan Transportasi Laut guna mengantisipasi dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Berdasarkan pengalaman erupsi kali lalu turis yang terjebak di Labuan Bajo tidak dapat melanjutkan perjalanan menggunakan moda transportasi udara, sehingga moda laut menjadi salah satu alternatif, makanya kami berkolaborasi bentuk posko ini," kata Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto di Labuan Bajo.
Ia menjelaskan telah berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan lainnya seperti di Sape, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali guna memudahkan evakuasi warga atau wisatawan yang terjebak di Labuan Bajo karena dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lebih lanjut, ia juga telah berkoordinasi dengan asosiasi pemilik kapal agar menyediakan kapal-kapal untuk disewakan bagi wisatawan agar dapat melakukan perjalanan dari Labuan Bajo ke daerah tujuan lainnya yang tidak terdampak erupsi.
"Perairan laut saat ini dalam kondisi aman, jadi bila dibutuhkan eksodus wisatawan ke pulau-pulau sekitarnya menuju pelabuhan udara yang bisa terlayani dengan kapal-kapal ini, lalu kapal juga sudah siap, termasuk kepada asosiasi-asosiasi kapal yang akan melayani sudah kami informasikan agar siap untuk melayani," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Mabar apresiasi posko antisipasi dampak erupsi Gunung Lewotobi