Kupang (AntaraNews NTT) - Lima pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Kupang periode 2018-2023 berjanji akan meningkatkan mutu pendidikan, baik melalui peningkatan kualitas SDM para guru maupun menyediakan infrastruktur pendidikan yang jauh lebih memadai..
Komitmen kelima calon Bupati-Wakil Bupati Kupang tersebut saat menyampaikan visi dan misi dalam debat terbuka kandidat yang berlangsung di Aula Gereja Elim Naibonat, sekitar 35 km timur Kota Kupang, Jumat (25/5).
Pasangan calon nomor urut 1 Hendrik Paut-Aljeri Monas yang diusung Partai Demokrat dan PKPI menyampaikan, hanya membutuhkan waktu tiga tahun membenahi sektor pendidikan melalui pemerataan distribusi guru dan pembangunan infrastruktur pendidikan.
Mantan Sekda Kabupaten Kupang itu mengatakan, pembangunan infrastruktur sekolah dilakukan terhadap lembaga pendidikan yang belum memadai sehingga mutu pendidikan menjadi lebih baik.
Sedangkan pasangan nomor urut 2, Korinus Masneno-Jery Manafe yang diusung partai Nasdem, Golkar dan Hanura mengatakan pembenahan mutu pendidikan di wilayah kabupaten yang berbatasan dengan Oecuse Timor Leste membutuhkan waktu selama 10 tahun.
Baca juga: Dispar dorong lembaga pendidikan mengajarkan bahasa Mandarin
"Tidak mudah membenahi sektor pendidikan di Kabupaten Kupang yang membutuhkan waktu hanya tiga tahun. Sangat tidak mungkin karena kemampuan keuangan daerah ini masih sangat terbatas serta topografis wilayah yang sangat tidak mendukung," kata Korinus.
Wakil Bupati Kupang nonaktif ini mengatakan, pembangunan mutu pendidikan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia daerah ini.
"Sekalipun infrastruktur pendidikan kondisinya darurat namun mutu pendidikan tidak boleh dalam kondisi yang darurat," tegas Korinus.
Sementara pasangan nomor urut 3, Nelson O Matara-Bernad Bait yang diusung PDIP, PKB menyatakan hanya membutuhkan waktu 2,5 tahun membenahi sektor pendidikan yang masih memrihatinkan ini..
"Kami akan membangun rumah-rumah guru sehingga dapat mengajar dengan sunguh dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Kupang yang berkualitas," kata mantan Wakil Ketua DPRD NTT dari F-PDIP itu..
Sedangkan pasangan nomor 4, Melianus Akulas- Joao de Jesus Costa menyatakan pasangan independen ini membutuhkan waktu satu tahun untuk membangun infrastruktur pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini.
Baca juga: Gubernur: Pendidikan di NTT semakin maju
"Semua anggaran pembangunan Kabupaten Kupang dalam setahun akan kami diprioritaskan untuk membangun sektor pendidikan di daerah ini," katanya menegaskan.
Ia juga mengatakan, pengangkatan guru honor menjadi PNS dan memberikan pengupahan yang layak sesuai UMK bagi guru honor yang belum berstatus sebagai PNS.
Sedangkan pasangan nomor urut 5, Silvester Banfatin-Johny Oettemoesoe siap meningkatkan kualitas guru serta membangun infrastruktur pendidikan yang memadai dalam upaya memajukan sektor pendidikan di Kabupaten Kupang.
"Para guru akan di dorong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai standar kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan dunia pendidikan saat ini," kata Silvester yang juga mantan Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda NTT..
Baca juga: Kepala Sekolah Harus Kreatif
Komitmen kelima calon Bupati-Wakil Bupati Kupang tersebut saat menyampaikan visi dan misi dalam debat terbuka kandidat yang berlangsung di Aula Gereja Elim Naibonat, sekitar 35 km timur Kota Kupang, Jumat (25/5).
Pasangan calon nomor urut 1 Hendrik Paut-Aljeri Monas yang diusung Partai Demokrat dan PKPI menyampaikan, hanya membutuhkan waktu tiga tahun membenahi sektor pendidikan melalui pemerataan distribusi guru dan pembangunan infrastruktur pendidikan.
Mantan Sekda Kabupaten Kupang itu mengatakan, pembangunan infrastruktur sekolah dilakukan terhadap lembaga pendidikan yang belum memadai sehingga mutu pendidikan menjadi lebih baik.
Sedangkan pasangan nomor urut 2, Korinus Masneno-Jery Manafe yang diusung partai Nasdem, Golkar dan Hanura mengatakan pembenahan mutu pendidikan di wilayah kabupaten yang berbatasan dengan Oecuse Timor Leste membutuhkan waktu selama 10 tahun.
Baca juga: Dispar dorong lembaga pendidikan mengajarkan bahasa Mandarin
"Tidak mudah membenahi sektor pendidikan di Kabupaten Kupang yang membutuhkan waktu hanya tiga tahun. Sangat tidak mungkin karena kemampuan keuangan daerah ini masih sangat terbatas serta topografis wilayah yang sangat tidak mendukung," kata Korinus.
Wakil Bupati Kupang nonaktif ini mengatakan, pembangunan mutu pendidikan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia daerah ini.
"Sekalipun infrastruktur pendidikan kondisinya darurat namun mutu pendidikan tidak boleh dalam kondisi yang darurat," tegas Korinus.
Sementara pasangan nomor urut 3, Nelson O Matara-Bernad Bait yang diusung PDIP, PKB menyatakan hanya membutuhkan waktu 2,5 tahun membenahi sektor pendidikan yang masih memrihatinkan ini..
"Kami akan membangun rumah-rumah guru sehingga dapat mengajar dengan sunguh dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Kupang yang berkualitas," kata mantan Wakil Ketua DPRD NTT dari F-PDIP itu..
Sedangkan pasangan nomor 4, Melianus Akulas- Joao de Jesus Costa menyatakan pasangan independen ini membutuhkan waktu satu tahun untuk membangun infrastruktur pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini.
Baca juga: Gubernur: Pendidikan di NTT semakin maju
"Semua anggaran pembangunan Kabupaten Kupang dalam setahun akan kami diprioritaskan untuk membangun sektor pendidikan di daerah ini," katanya menegaskan.
Ia juga mengatakan, pengangkatan guru honor menjadi PNS dan memberikan pengupahan yang layak sesuai UMK bagi guru honor yang belum berstatus sebagai PNS.
Sedangkan pasangan nomor urut 5, Silvester Banfatin-Johny Oettemoesoe siap meningkatkan kualitas guru serta membangun infrastruktur pendidikan yang memadai dalam upaya memajukan sektor pendidikan di Kabupaten Kupang.
"Para guru akan di dorong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai standar kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan dunia pendidikan saat ini," kata Silvester yang juga mantan Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda NTT..
Baca juga: Kepala Sekolah Harus Kreatif