Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengatakan kondisi inflasi di NTT masih berada pada posisi yang menggembirakan yakni sebesar 1,34 persen hingga Oktober 2021.
"Inflasi ini juga lebih rendah dari nasional sebesar 1,6 persen dan masih berada di bawah sasaran inflasi nasional 3 persen," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (25/11).
Wagub NTT mengatakan hal itu berkaitan kondisi perkembangan inflasi di NTT per triwulan III 2021. Menurut Nae Soi, kondisi inflasi 1,34 persen ini cukup terkendali sehingga harus dipertahankan hingga akhir 2021.
Ia meminta agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi maupun kabupaten/kota se-NTT agar gencar melakukan berbagai kegiatan pemantauan dan pengawasan harga barang-barang kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
"Inspeksi mendadak harga dan pasokan ke pasar, gudang distributor, dan operasi pasar harus rutin dilakukan," katanya.
Nae Soi mengatakan upaya mengantisipasi kekurangan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat harus dilakukan dengan strategi 4k yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Lebih lanjut ia mengatakan kondisi perekonomian di NTT terus menunjukkan perbaikan di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Pada triwulan III 2021, kata dia ekonomi NTT tumbuh sebesar 2,37 persen secara year on year (yoy) terutama bersumber dari investasi yaitu penanaman modal bruto dan konsumsi rumah tangga.
Pemerintah provinsi terus mendorong tumbuhnya sinergi antar berbagai pemangku kepentingan, salah satunya sektor jasa keuangan untuk bergandengan tangan memberikan stimulan-stimulan yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat NTT.
Baca juga: Wagub NTT perkenalkan potensi pariwisata NTT ke peserta Konferensi Polwan Sedunia
Baca juga: Wagub Nae Soi apresiasi rasio elektrifikasi meningkat signifikan
"Inflasi ini juga lebih rendah dari nasional sebesar 1,6 persen dan masih berada di bawah sasaran inflasi nasional 3 persen," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (25/11).
Wagub NTT mengatakan hal itu berkaitan kondisi perkembangan inflasi di NTT per triwulan III 2021. Menurut Nae Soi, kondisi inflasi 1,34 persen ini cukup terkendali sehingga harus dipertahankan hingga akhir 2021.
Ia meminta agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi maupun kabupaten/kota se-NTT agar gencar melakukan berbagai kegiatan pemantauan dan pengawasan harga barang-barang kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
"Inspeksi mendadak harga dan pasokan ke pasar, gudang distributor, dan operasi pasar harus rutin dilakukan," katanya.
Nae Soi mengatakan upaya mengantisipasi kekurangan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat harus dilakukan dengan strategi 4k yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Lebih lanjut ia mengatakan kondisi perekonomian di NTT terus menunjukkan perbaikan di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Pada triwulan III 2021, kata dia ekonomi NTT tumbuh sebesar 2,37 persen secara year on year (yoy) terutama bersumber dari investasi yaitu penanaman modal bruto dan konsumsi rumah tangga.
Pemerintah provinsi terus mendorong tumbuhnya sinergi antar berbagai pemangku kepentingan, salah satunya sektor jasa keuangan untuk bergandengan tangan memberikan stimulan-stimulan yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat NTT.
Baca juga: Wagub NTT perkenalkan potensi pariwisata NTT ke peserta Konferensi Polwan Sedunia
Baca juga: Wagub Nae Soi apresiasi rasio elektrifikasi meningkat signifikan