Kupang (AntaraNews NTT) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mulai membangun fasilitas observatorium terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di pegunungan Timau, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) LAPAN Jasyanto di Kupang, Sabtu (7/7), mengatakan, dimulainya pembangunan fasilitas observatorium di pegunungan Timau menjadi babak baru keantariksaan Indonesia.
Dia menambahkan Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi,Prof Mohamad Nasir akan mencanangkan lokasi di Timau sebagai situs Observatoriuam Nasional dan Taman Nasional Langit Gelap sekaligus meresmikan nama Observatorium Timau.
Ia menyebutkan Observatorium Nasional di pegunungan Timau merupakan kerjasama LAPAN dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang serta Pemerintah Kabupaten Kupang.
Baca juga: Masyarakat Fatuleu dukung pembangunan observatorium di Timau
Menurut dia, fasilitas pengamatan antariksa di pegunungan Timau dilengkapi dengan teleskop optik berdiameter 3,8 yang merupakan salah satu fasilitas moderen keantarariksan di wilayah Indonesia Timur.
Ia mengemukakan keberadaan situs observatorium Nasional Timau dan kawasan Taman Nasional Langit Gelap serta perkantoran dan pusat sains yang dibangun di Kabupaten Kupang diharapkan akan mendorong kemajuan sains dan teknologi keantariksaan Indonesia.
Menurutnya, fasilitas yang dibangun itu untuk meningkatkan partisipasi Indonesia Timur dalam bidang keantariksaan sekaligus membuka peluang pariwisata tematik.
Kawasan pegunungan Timau menjadi lokasi yang tepat bagi LAPAN sebagai lokasi pembangunan Observatorium Nasional penganti observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat yang sudah dipadati pemukiman penduduk.
Baca juga: Memajukan bidang antariksa dari pegunungan Timau
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) LAPAN Jasyanto di Kupang, Sabtu (7/7), mengatakan, dimulainya pembangunan fasilitas observatorium di pegunungan Timau menjadi babak baru keantariksaan Indonesia.
Dia menambahkan Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi,Prof Mohamad Nasir akan mencanangkan lokasi di Timau sebagai situs Observatoriuam Nasional dan Taman Nasional Langit Gelap sekaligus meresmikan nama Observatorium Timau.
Ia menyebutkan Observatorium Nasional di pegunungan Timau merupakan kerjasama LAPAN dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang serta Pemerintah Kabupaten Kupang.
Baca juga: Masyarakat Fatuleu dukung pembangunan observatorium di Timau
Menurut dia, fasilitas pengamatan antariksa di pegunungan Timau dilengkapi dengan teleskop optik berdiameter 3,8 yang merupakan salah satu fasilitas moderen keantarariksan di wilayah Indonesia Timur.
Ia mengemukakan keberadaan situs observatorium Nasional Timau dan kawasan Taman Nasional Langit Gelap serta perkantoran dan pusat sains yang dibangun di Kabupaten Kupang diharapkan akan mendorong kemajuan sains dan teknologi keantariksaan Indonesia.
Menurutnya, fasilitas yang dibangun itu untuk meningkatkan partisipasi Indonesia Timur dalam bidang keantariksaan sekaligus membuka peluang pariwisata tematik.
Kawasan pegunungan Timau menjadi lokasi yang tepat bagi LAPAN sebagai lokasi pembangunan Observatorium Nasional penganti observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat yang sudah dipadati pemukiman penduduk.
Baca juga: Memajukan bidang antariksa dari pegunungan Timau