Kupang (AntaraNews NTT) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mendorong Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, memiliki jurusan Astronomi guna memanfaatkan fasilitas Observatorium Nasional Timau sebagai tempat penelitian mahasiswa.
"Kami mendorong Undana yang dekat dengan lokasi pembangunan Observatorium Nasional Timau di NTT memiliki jurusan astronomi, sehingga kehadiran Observatorium bisa memberikan manfaat bagi pembangunan sektor pendidikan di NTT," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Jamaludin kepada Antara di Kupang, Selasa.
Thomas menegaskan hal itu terkait manfaat kehadiran Observatorium Nasional Timau bagi lembaga pendidikan tinggi di NTT. Ia mengatakan fasilitas yang dibangun dalam kawasan Observatorium Nasional Timau bisa dimanfaatkan lembaga pendidikan tinggi di NTT yang memiliki jurusan astronomi sebagai tempat penelitian mahasiswa.
Ia menambahkan Universitas Nusa Cendana Kupang sudah saatnya memiliki jurusan Astronomi sehingga mahasiswanya bisa bergabung dengan mahasiswa ITB melakukan penelitian tentang astronomi di Observatorium Nasional Timau.
"Kami harapkan kehadiran Observatorium Nasional Timau menjadi peluang bagi Undana memiliki jurusan Astronomi sehingga pembangunan sektor pendidikan di NTT terus berkembang," kata Thomas.
Baca juga: Pembangunan Observatorium Timau telan biaya Rp400 miliar
Ia mengatakan, Observatorium Nasional Timau akan menjadi pusat riset nasional sehingga peneliti dari berbagai perguruan tinggi yang memiliki jurusan astronomi akan menjadikan observatorium nasional Timau sebagai tempat penelitian.
"Undana yang dekat dengan Observatorium Nasional Timau didorong untuk memiliki jurusan Astronomi sehingga kehadiran observatorium dimanfaatkan lebih optimal," tegasnya.
Untuk diketahui Observatorium Nasional Timau telah memiliki array teleskop optik terdiri dari empat teleskop dengan diameter 50 cm serta empat teleskop dengan diameter 30 cm yang ditempatkan dalam satu gedung.
Selain itu juga terdapat teleskop surya terdiri dari tiga teleskop berdiameter 50 cm untuk pengamatan multi panjang gelombang dengan resolusi tinggi. Pihak Lapan juga telah memiliki teleskop special purposses yang digunakan untuk pengamatan patroli Neo mengikuti spesifikasi program Atlas, Panstarss.
Pada tahun 2019 Observatorium Nasional Timau juga akan memiliki teleskop dengan panjang 3,5 meter. "Semua teleskop itu dirancang dengan sistem rabotik untuk kepentingan pengamatan astronomi," kata Thomas.
Baca juga: LAPAN bangun kantor operasional Observatorium di Timau
"Kami mendorong Undana yang dekat dengan lokasi pembangunan Observatorium Nasional Timau di NTT memiliki jurusan astronomi, sehingga kehadiran Observatorium bisa memberikan manfaat bagi pembangunan sektor pendidikan di NTT," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Jamaludin kepada Antara di Kupang, Selasa.
Thomas menegaskan hal itu terkait manfaat kehadiran Observatorium Nasional Timau bagi lembaga pendidikan tinggi di NTT. Ia mengatakan fasilitas yang dibangun dalam kawasan Observatorium Nasional Timau bisa dimanfaatkan lembaga pendidikan tinggi di NTT yang memiliki jurusan astronomi sebagai tempat penelitian mahasiswa.
Ia menambahkan Universitas Nusa Cendana Kupang sudah saatnya memiliki jurusan Astronomi sehingga mahasiswanya bisa bergabung dengan mahasiswa ITB melakukan penelitian tentang astronomi di Observatorium Nasional Timau.
"Kami harapkan kehadiran Observatorium Nasional Timau menjadi peluang bagi Undana memiliki jurusan Astronomi sehingga pembangunan sektor pendidikan di NTT terus berkembang," kata Thomas.
Baca juga: Pembangunan Observatorium Timau telan biaya Rp400 miliar
Ia mengatakan, Observatorium Nasional Timau akan menjadi pusat riset nasional sehingga peneliti dari berbagai perguruan tinggi yang memiliki jurusan astronomi akan menjadikan observatorium nasional Timau sebagai tempat penelitian.
"Undana yang dekat dengan Observatorium Nasional Timau didorong untuk memiliki jurusan Astronomi sehingga kehadiran observatorium dimanfaatkan lebih optimal," tegasnya.
Untuk diketahui Observatorium Nasional Timau telah memiliki array teleskop optik terdiri dari empat teleskop dengan diameter 50 cm serta empat teleskop dengan diameter 30 cm yang ditempatkan dalam satu gedung.
Selain itu juga terdapat teleskop surya terdiri dari tiga teleskop berdiameter 50 cm untuk pengamatan multi panjang gelombang dengan resolusi tinggi. Pihak Lapan juga telah memiliki teleskop special purposses yang digunakan untuk pengamatan patroli Neo mengikuti spesifikasi program Atlas, Panstarss.
Pada tahun 2019 Observatorium Nasional Timau juga akan memiliki teleskop dengan panjang 3,5 meter. "Semua teleskop itu dirancang dengan sistem rabotik untuk kepentingan pengamatan astronomi," kata Thomas.
Baca juga: LAPAN bangun kantor operasional Observatorium di Timau