Surabaya (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga yang menaungi wilayah Jatim, Bali dan Nusa Tenggara mulai Senin (11/4), mengaktifkan pos layanan Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022,  yang akan berakhir pada 10 Mei 2022, untuk memastikan ketersediaan stok dan mengoptimalkan penyaluran BBM serta elpiji kepada masyarakat.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deny Djukardi, di Surabaya, Senin (11/4) mengatakan dalam satgas ini, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus akan terus memantau stok dan penyaluran di beberapa lokasi.

Lokasi itu masing-masing di 19 Terminal BBM, 7 Depot Elpiji, 13 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), 1.378 SPBU dan Pertashop, 157 SPPBE (Stasiun Pengisian Pusat Bulk Elpiji), 1.035 Agen Elpiji dan 46.161 pangkalan ELpiji yang berada di wilayah Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.

Ia memperkirakan, pada satgas tahun ini akan terjadi kenaikan konsumsi BBM jenis gasoline hingga 15 persen, elpiji sebesar 6 persen dari rata-rata normal harian dan bahan bakar pesawat udara yaitu avtur sebesar 36 persen dibandingkan tahun 2021.

Sedangkan BBM jenis gasoil akan mengalami penurunan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H sebesar 1 persen, karena adanya aturan tidak bolehnya beroperasi beberapa kendaraan industri pada Lebaran 2022.

Ia menjelaskan, pada tahun 2021 realisasi penyaluran saat Idul Fitri sebesar 17.042 Kiloliter (KL) per hari dan diperkirakan tahun 2022 akan naik hingga 19.537 KL per hari.

Baca juga: Pertamina optimalkan penyaluran BBM ke SPBU di NTT

Begitu pula dengan avtur yang diperkirakan akan naik dari realisasi tahun 2021 sebesar 655 KL menjadi 894 KL di tahun 2022, sedangkan untuk elpiji akan mengalami kenaikan dari rata-rata normal harian sebesar 5.490 Metric Ton (MT) menjadi 5.820 MT per hari.

"Untuk BBM jenis gasoil justru akan turun dari 7.400 menjadi 7.300 KL per hari dikarenakan beberapa industri akan berhenti operasi selama libur Idul Fitri," kata Deny.

Deny memastikan ketahanan stok BBM dan elpiji rata-rata di seluruh wilayah Jatimbalinus mampu selama 20 hari ke depan.

Baca juga: Pertamax fuel price hike due to its non-subsidized nature: Pertamina

"Ketahanan stok atau coverage days selama 20 hari bersifat akumulatif, artinya stok itu akan selalu tersedia di seluruh Terminal BBM dan Depot LPG. Namun, tetap kami mengimbau kepada konsumen untuk tidak panic buying atau khawatir akan kehabisan stok terutama di SPBU," katanya.

Deny menegaskan melalui satgas ini, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus akan terus berkomitmen memenuhi kebutuhan energi berupa BBM dan elpiji, sehingga konsumen tidak perlu khawatir.

"Jika konsumen mengalami kesulitan mendapatkan pasokan BBM dan LPG dapat menghubungi Pertamina Contact Center 135 atau informasi melalui aplikasi MyPertamina," katanya.

Pewarta : A Malik Ibrahim
Editor : Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Copyright © ANTARA 2024