Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menekankan pentingnya 3P atau People (masyarakat), Planet (lingkungan), dan Prosperity (kesejahteraan) dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) Pariwisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"BPOLBF mendorong terciptanya ekosistem industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) yang memberi dampak seimbang bagi masyarakat, lingkungan, dan kesejahteraan," kata Direktur Bidang Industri dan Kelembagaan BPOLBF Neysa Amelia di Labuan Bajo, Selasa, (29/11/2022).
BPOLBF melakukan berbagai upaya pelatihan, peningkatan kapasitas, dan pendampingan khususnya bagi SDM pariwisata atau pelaku UMKM pada 17 bidang pariwisata dan 13 ekonomi kreatif dalam wilayah koordinator BPOLBF yakni Flores, Lembata, Alor, dan Bima (Floratama).
Lewat berbagai program yang ada itu, BPOLBF fokus pada pengembangan SDM yang mengedepankan 3P dalam ekosistem usahanya.
"Jadi seperti pelaku UMKM itu, mereka tidak hanya mencari untung semata tapi juga peduli pada lingkungan dan memberi dampak bagi kesejahteraan masyarakat," ungkap Neysa.
Dia menjelaskan pembangunan pariwisata di destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo harus berfokus pada penciptaan ekosistem industri parekraf yang berkesinambungan.
Menurutnya membangun bisnis parekraf dengan basis 3P dan konteks lokal tentunya akan memberi manfaat berkelanjutan.
"Jadi pembangunan DPSP diharapkan dapat menyejahterakan berbagai kalangan. Sebagai contoh, petani dan nelayan dapat terbantu berkat usaha dari pelaku UMKM. Ini yang harus kita dukung terus," katanya.
Dengan ekosistem parekraf yang berfokus pada 3P itulah, sumber daya manusia yang unggul dan tangguh dapat terbentuk dari Labuan Bajo untuk mendukung pariwisata yang berkelanjutan dan berkelas dunia.
Baca juga: Kemenparekraf selenggarakan BTF dukung SDM tersertifikasi di Labuan Bajo
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Manggarai Barat Theresia Asmon menambahkan komitmen mengembangkan pariwisata SDM Labuan Bajo dapat dilakukan dengan memberi dukungan baik pada hulu dan hilir.
Baca juga: BPOLBF perkuat kolaborasi penanganan limbah di Labuan Bajo
Menurutnya konsistensi hanya bisa tercapai apabila rantai pasok itu didukung baik hulu dan hilir.
"Kalau tidak berkolaborasi, tidak dukung hulu, bicara konsistensi usaha tidak akan terjadi karena produksinya ada di hulu," katanya berpesan.