Menanam asa kemakmuran warga Pulau Timor di hutan energi

id transisi energi pln,pengembangan hutan energi,hutan energi ntt,transisi energi,hutan energi pulau timor,manfaat hutan en

Menanam asa kemakmuran warga Pulau Timor di hutan energi

Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat (kiri) bersama General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah NTT Fintje Lumembang menanam bibit pohon lamtoro di lahan yang dijadikan hutan energi di Desa Oetuke, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Selasa (12/12/ 2022). ANTARA/HO-PLN UIW NTT

Penanaman pohon di Desa Oetuke itu menjadi titik awal untuk menyulap lahan kering menjadi hutan energi berbasiskan pada ekonomi kerakyatan
Kupang (ANTARA) - Lubang-lubang di tanah tampak berjejer rapih mengisi hamparan lahan kering di area berbukit Desa Oetuke, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Satu demi satu lubang sedalam kira-kira 1 meter itu mulai ditanami pada acara penyaluran bantuan bibit pohon lamtoro, ternak sapi, serta mesin pencacah kayu dari PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur.

Di bawah panas terik Matahari yang menyengat kulit, warga desa masih tampak antusias mengikuti penanaman bibit pohon yang dilakukan bersama-sama oleh General Manager PLN UIW NTT, Gubernur NTT Viktor  Bungtilu Laiskodat, Rektor Universitas Nusa Cendana, jajaran pemerintah kabupaten hingga tingkat desa, beserta badan usaha milik desa (BUMDes) dan masyarakat.

Penanaman pohon di Desa Oetuke itu menjadi titik awal untuk menyulap lahan kering menjadi hutan energi berbasiskan pada ekonomi kerakyatan warga di Pulau Timor.

Bantuan sebanyak 40.000 bibit pohon lamtoro disalurkan perusahaan setrum negara itu kepada masyarakat untuk ditanam secara menyebar di Desa Oetuke sebagai desa percontohan dan beberapa desa lain di sekitar.

Bibit pohon lamtoro yang dipilih bukan tanpa sebab. Ada manfaat ganda yang bisa dinikmati ketika tumbuh menjadi pohon yang kokoh.

Ranting atau batang pohon lamtoro pada waktunya akan dipangkas untuk tujuan utama yaitu diolah menjadi serbuk kayu untuk digunakan sebagai sumber bahan bakar pembangkit listrik, sementara daun pohon juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Mewujudkan hutan energi bukanlah proses yang cepat. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mulai dari menyiapkan lahan, menanam pohon, hingga merawatnya hingga tumbuh menjadi sebuah pohon untuk dimanfaatkan, membutuhkan komitmen bekerja total dan bekerja cerdas.

Pada fase inilah, perguruan tinggi memainkan peranan strategis melalui Universitas Nusa Cendana yang telah hadir mengedukasi serta mendampingi masyarakat desa untuk mengembangkan pohon lamtoro, termasuk membuat pupuk untuk menyuburkan tanaman.

Selanjutnya, ketika bibit lamtoro tumbuh menjadi pohon yang layak dimanfaatkan, masyarakat akan menjualnya kepada BUMDes lalu diolah menjadi serbuk kayu menggunakan mesin pencacah sebelum dipasok ke pembangkit listrik PLN.


Energi hijau

Pengembangan hutan energi di Desa Oetuke dan sekitarnya menjadi langkah nyata PLN dalam proses transisi menuju energi hijau berbasiskan biomassa dengan dukungan teknologi co-firing.

Tanaman lamtoro yang dikembangkan bakal digunakan sebagai bahan baku sumber bahan bakar menggantikan batu bara yang selama ini digunakan untuk sumber energi pembangkit listrik PLN.

GM PLN UIW Nusa Tenggara Timur Fintje Lumembang mengatakan, sebelumnya, pihaknya telah menjalankan uji coba 100 persen pemanfaatan biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok yang berada di Kabupaten Kupang.

Uji coba berhasil dilakukan, namun pekerjaan rumah selanjutnya pun menanti, yaitu memastikan pasokan bahan baku yang memadai, mengingat kebutuhan serbuk kayu untuk pembangkit listrik mencapai 15 ton per jam.

Oleh sebab itu, penguatan dari ketersediaan bahan baku dilakukan melalui pengembangan hutan energi yang sekaligus menghadirkan peluang usaha ekonomi bagi masyarakat.

Penyaluran berbagai bantuan seperti bibit pohon, ternak, dan mesin pencacah kayu kepada masyarakat di Oetuke dan sekitarnya merupakan langkah strategis untuk menumbuhkan titik-titik sentra bahan baku.

"Jadi transisi energi hijau dari biomassa ini kami lakukan dari hulu hingga hilir," kata Fintje.

Desa Oetuke dan desa sekitar menjadi titik kedua pengembangan hutan energi di Pulau Timor, setelah yang sudah dijalankan sebelumnya di Pusat Instalasi Pertanian Undana, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Upaya identifikasi potensi lahan juga terus dilakukan melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi dan pemerintah daerah sehingga Fintje berharap, ke depan, akan semakin banyak titik-titik kawasan hutan energi yang dikembangkan.

Bagi PLN, pengembangan hutan energi sebagai langkah jitu dalam mendukung pemerintah mengurangi emisi karbon dan pada saat bersamaan, berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.


Asa kemakmuran

Kawasan hutan energi yang dikembangkan di Desa Oetuke dan sekitarnya sebagai cikal bakal sumber pendapatan yang berpeluang membawa masyarakat desa keluar dari kemiskinan.

Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat memperkirakan ekonomi masyarakat di desa-desa yang menjadi sasaran pengembangan hutan energi tidak lama lagi akan cepat bertumbuh.

Dalam perhitungan, potensi produksi pohon lamtoro yang ditanam pada lahan seluas satu hektare mampu menghasilkan sebanyak 50 ton serbuk kayu.

"Jika sehari masyarakat bisa berproduksi 300 ton maka potensi pendapatan bisa mencapai Rp180 juta," kata Laiskodat.

Potensi keuntungan ekonomi itu bisa tergapai jika semua pihak memainkan peranan secara optimal, terutama masyarakat yang perlu merawat puluhan ribu bibit pohon yang sudah ditanam agar bisa bertumbuh. Apalagi, lamtoro merupakan jenis pohon yang semakin dipangkas maka akan kian subur sehingga bisa memberi manfaat lebih optimal.

Berbagai bantuan telah disalurkan, termasuk puluhan ekor sapi, sehingga diharapkan angka kemiskinan masyarakat Desa Oetuke dan desa-desa sekitarnya mampu diturunkan pada saatnya.

Lasikodat mengaku bangga melihat pengembangan hutan energi itu telah mencerminkan sinergi lintas sektor secara total, mulai dari pemerintah daerah, PLN, BUMDes, pengusaha, hingga masyarakat.

Bekerja secara kolaborasi merupakan langkah yang sangat dibutuhkan untuk mempercepat kemajuan pembangunan di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

Kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan hutan energi di Oetuke dan sekitarnya telah membawa harapan baru bagi masyarakat desa.

Kepala Desa Oetuke Irwan Sabat mengatakan warganya menyambut program pengembangan hutan energi dengan rasa gembira karena ada sebuah harapan besar akan kehidupan yang lebih baik.

Harapan itu yang memacu warga desa begitu dengan antusias yang tinggi untuk berperan menanam pohon, dan akan menjaganya hingga dapat dimanfaatkan pada saatnya.

"Bagi kami, pengembangan hutan energi ini adalah jalan yang dirintis bersama untuk menuju kesejahteraan hidup yang lebih baik," katanya.

Warga Desa Oetuke dan desa-desa sekitar telah memulai perjalanan menuju sejahtera dengan menanam pohon sekaligus menanam asa akan masa depan hidup yang lebih makmur.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menanam asa kemakmuran warga Pulau Timor di hutan energi