Kelompok warga di Mabar telah melepas 1.800 penyu sejak 2021

id penyu manggarai barat,pelestarian penyu,populasi penyu

Kelompok warga di Mabar telah melepas 1.800 penyu sejak 2021

Warga Desa Nanga Bere di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, melepas anak penyu atau tukik ke TNP Laut Sawu. (ANTARA/HO)

Kami sudah berkomitmen untuk menjadikan daerah ini sebagai salah satu daerah percontohan pelestarian penyu di daratan Flores dan Indonesia...

Labuan Bajo (ANTARA) - Warga yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Pengawas Bangko Bersatu di Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah melepasliarkan sekitar 1.800 penyu ke Taman Nasional Perairan Laut Sawu sejak tahun 2021 sampai 2022.

"Melepasliarkan penyu adalah bentuk komitmen kami untuk mendukung pelestarian penyu," kata Ketua Ikatan Pemuda Peduli Konservasi Fadil Mubaraq selaku anggota Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Bangko Bersatu ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Ahad.

Sejak dibentuk pada tahun 2017, Pokmaswas Bangko Bersatu menjalankan berbagai upaya untuk melestarikan populasi penyu, termasuk melakukan penangkaran dan pelepasliaran penyu ke Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu serta kegiatan edukasi dan sosialisasi mengenai pelestarian penyu.

Kelompok pengawas yang dibentuk oleh pengelola TNP Laut Sawu itu juga mendukung upaya pemantauan populasi penyu dan budi daya mangrove.

Pokmaswas Bangko Bersatu mulai melakukan upaya penyelamatan telur penyu pada 9 Mei 2017 dan selama tahun 2017 kelompok itu melepaskan 676 anak penyu atau tukik ke TNP Laut Sawu.

Sebelumnya kelestarian penyu di daerah Lembor Selatan terancam karena warga mengambil telur penyu dan menangkap penyu untuk dijual atau dikonsumsi.

Fadil mengatakan bahwa sekarang warga tidak lagi mengambil telur penyu dan menangkap penyu untuk dijual atau dikonsumsi berkat upaya penyuluhan dan edukasi yang terus dilakukan untuk melestarikan populasi penyu.

Menurut dia, warga umumnya kini telah memahami pentingnya upaya konservasi alam bagi kelangsungan hidup mereka.

"Karena alam dan manusia bergantung satu sama lain. Jadi, kami wajib untuk menjaga alam, agar alam tetap bisa menjaga kita," katanya.

Para pemuda yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Peduli Konservasi (IPPK) terlibat dalam upaya pelestarian penyu yang dilakukan oleh Pokmaswas Bangko Bersatu.

Mereka memanfaatkan media sosial untuk mengkampanyekan upaya pelestarian penyu. Selain itu, mereka tahun ini membangun pusat pelestarian penyu yang dinamai Beolejongpenyu.

"Kami sudah berkomitmen untuk menjadikan daerah ini sebagai salah satu daerah percontohan pelestarian penyu di daratan Flores dan Indonesia," kata Fadil.

Dia berharap selanjutnya dukungan terhadap upaya pelestarian penyu di wilayah Kecamatan Lembor Selatan semakin meningkat.

Baca juga: Pelindo Labuan Bajo bantu konservasi penyu

Baca juga: Pemuda Mabar beri edukasi pelestarian penyu pada anak-anak


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kelompok warga di Manggarai Barat telah melepas 1.800 penyu sejak 2021