Bagas Adhadirgha: Konferensi pengusaha harus berdampak nyata di Asia Tenggara dan Timur

id NTT,bagas ,Hipmi,AYEC

Bagas Adhadirgha: Konferensi pengusaha harus berdampak nyata di Asia Tenggara dan Timur

Chairman dari ASEAN Young Entrepreneur Council (AYEC) Bagas Adhadirgha saat hadir dalam konferensi pengusaha muda di Beijing, China. ANTARA/Ho-AYEC

Penting untuk bersama-sama mendorong para pengambil kebijakan ekonomi di Negara ASEAN
Kupang (ANTARA) - Chairman dari ASEAN Young Entrepreneur Council (AYEC) Bagas Adhadirgha berharap agar konferensi pengusaha muda yang digelar di Beijing mampu berdampak nyata d kawasan Asia Tenggara dan Timur.

Bagas Adhadirgha  dalam keterangan pers yang diterima di Kupang, Senin (8/5) menyampaikan bahwa “ASEAN merupakan kawasan partner dagang terbesar dari negara-negara plus three.

“Oleh karena itu AYEC menyambut baik  kesempatan itu dan juga mendorong kerjasama antara Himpunan Pengusaha Muda ASEAN dan Himpunan Pengusaha Muda dari Cina, Jepang, dan Korea,” katanya.

Menurut dia pengusaha muda dari ASEAN ini tentunya sangat membutuhkan sebuah bentuk partnership dan dukungan dalam akses permodalan, know how, dan teknologi.

“Penting untuk bersama-sama mendorong para pengambil kebijakan ekonomi di Negara ASEAN dan juga negara plus three untuk selalu melibatkan pengusaha muda ASEAN melalui AYEC dalam setiap investasi dan pembangunan ekonomi di negara ASEAN yang melibatkan investasi dari negara-negara plus three,” ujar dia.

Penyelenggaraan kegiatan yang didukung oleh Secretariat of the International Commercial Dispute Prevention and Settlement Organization, the China Chamber of International Commerce Belt and Road Commission, the Hong Kong Trade and Development Council, the ASEAN Young Entrepreneurs Council, dan the China Young Entrepreneurs Association ini, dihadiri oleh lebih dari 200 delegasi dari asosiasi pengusaha muda dari 50 Negara dari benua Asia, Eropa, Amerika, dan Australia. 


Baca juga: Bagas Adhadirgha siap bertanding di Munas Hipmi XVII 2022

Baca juga: Menteri Bahlil: Bagas punya sejarah panjang bersama saya


Dalam kegiatan ini juga para delegasi berdiskusi mengenai arah baru dan kerjasama global untuk perbaikan ekonomi paska pandemik Covid-19, stabilitas jalur suplai industrial dan logistik, Kerjasama multilateral, Kerjasama antar negara dengan semangat menang-menang, dan Kerjasama yang lebih erat antara ASEAN, Cina, Jepang, dan Korea Selatan.

Pada kesempatan  hari kedua di forum “ASEAN +3 (China, Japan, South Korea) Young Entrepreneurs Dialogue” Bagas Adhadirgha hadir berkesempatan menyampaikan paparannya dalam tema ASEAN 2023 dibawah kepemimpinan Indonesia yaitu “ASEAN Centrality: Innovating Toward Greater Inclusivity.

Ada lima isu yang disampaikannya yakni Transformasi Digital, Pembangunan yang berkelanjutan, Ketahanan kesehatan, Ketahanan Pangan serta Fasilitasi Perdagangan dan Investasi.

Pada akhir paparan Bagas menegaskan  bahwa pentingnya kegiatan seperti forum ini jangan hanya sebatas acara seremonial saja tapi harus diimplementasikan dalam bentuk nyata misalnya dalam bentuk project bisnis bersama antara pengusaha muda ASEAN dan pengusaha muda plus three yang akan membawa kesejahteraan bersama di regional Asia Tenggara dan Asia Timur.

Bagas juga dalam kesempatan tersebut juga sempat diwawawncarai oleh sejumlah media besar di China, dan dalam kesempatan tersebut Bagas Dalam wawancara terpisah tersebut Bagas menjelaskan pendapat positifnya terhadap penyelenggaraan kegiatan “Conference on International Corporation and Development for Young Entrepreneurs : Revitalizing Growth, Win-win Cooperation.

Dia memberikan penjelasan tentang ASEAN, peran pengusaha muda ASEAN khususnya ASEAN Young Entrepreneurs Council (AYEC), dan pendapat pengusaha muda mengenai program Belt and Road Initiative (BRI) yang dianggap positif dalam membangun infrastruktur dan perekonomian di negara-negara ASEAN namun harus dilihat sebagai kerjasama yang win-win tanpa persyaratan atau bunga yang memberatkan dari pemerintah Cina sehingga tidak terjadi dominasi atau pernjajahan ekonomi oleh suatu negara kepada negara lainnya.