Manggarai Timur gelar dua festival promosi desa wisata

id Pemda Manggarai Timur, Disparbud Manggarai Timur, Kadisparbud Manggarai Timur, Rofinus Hibur Hijau, desa wisata, Festiva,Matim

Manggarai Timur gelar dua festival promosi desa wisata

Kadisparbud Manggarai Timur, Rofinus Hibur Hijau saat ditemui di Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur, Rabu (31/2/2024). (ANTARA/HO-Gecio Viana)

Pada bulan April 2024 akan digelar Festival Pantai Ligota di Desa Wisata Compang Ndejing dan pada September 2024 Festival Agrowisata Golo Loni di Desa Wisata Golo Loni...
Borong (ANTARA) - Pemerintah Daerah (Pemda) Manggarai Timur melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) setempat akan menggelar dua festival di tahun 2024 untuk mempromosikan potensi desa wisata di daerah itu.
 
"Pada bulan April 2024 akan digelar Festival Pantai Ligota di Desa Wisata Compang Ndejing dan pada September 2024 Festival Agrowisata Golo Loni di Desa Wisata Golo Loni," kata Kadisparbud Manggarai Timur, Rofinus Hibur Hijau saat ditemui di Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur, Rabu, (31/1/2024).
 
Dia juga menjelaskan dua festival itu dilakukan untuk mengembangkan segala potensi wisata dan kearifan lokal demi peningkatan ekonomi masyarakat yang bersumber dari sektor pariwisata.
 
"Festival ini sekaligus mempromosikan potensi desa wisata ke publik, ketika publik tahu mereka akan datang menikmati festival dan ketika selesai festival yang didukung dengan kekuatan platform digital saat ini, pasti orang akan tahu banyak potensi wisata di desa itu," katanya.
 
Lebih lanjut untuk dua desa wisata yang menjadi tempat penyelenggaraan festival dinilai telah memenuhi sebanyak empat unsur pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata yakni attraction (atraksi), amenity (fasilitas), accessibility (aksesibilitas) dan ancilliary (pelayanan tambahan).
 
Untuk Desa Wisata Compang Ndejing, kata dia, memiliki atraksi alam berupa laut yang bersih, agrowisata dan budaya dan kesenian lokal.
 
"Daya tarik alam di Desa Wisata Compang Ndejing lainnya yakni kawasan pantai di antara dua sungai, di bagian timur Sungai Wae Bobo dan di bagian timur Sungai Wae Lako. Kemudian potensi alam lainnya yakni persawahan yang menyatu dengan pantai sebelum sampai ke tempat wisata, lalu kedua kali di samping kiri kanan pantai tadi bisa digunakan untuk dayung sampan dan memancing ikan air tawar dan ikan air payau seperti ikan bandeng," jelasnya.
 
Sementara itu di Desa Wisata Golo Loni atraksi menarik selain agrowisata yakni arung jeram (river tubing) di sungai Wae Dingin, spot pemancingan di area persawahan warga sekitar, spot foto Golo Depet, Air Terjun Cunca Neol dan trekking bukit.
 
"Untuk dua desa ini akses jalannya sudah bagus dan dekat dengan ibu kota kabupaten. Dari sisi amenitas Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) sudah terbentuk dan siap homestay untuk para pengunjung dan warga juga sudah siapkan rumah mereka, toilet umum di tempat wisata dan gazebo sudah ada. Warga di dua desa ini memiliki kepedulian yang tinggi. Mereka sadar desa mereka merupakan desa yang memiliki potensi wisata sehingga otomatis Sapta Pesona Pariwisata sudah bisa diterapkan di kedua desa itu," katanya.
 
Dia menjelaskan Festival Pantai Ligota di Desa Wisata Compang Ndejing bekerja sama dengan Pemerintah Australia. Pemda Manggarai Timur menggelontorkan dana sebesar Rp110 juta ditambah Rp50 juta dari Pemerintah Desa Compang Ndejing yang bersumber dari dana desa untuk menyukseskan Festival Pantai Ligota.
 
Festival Pantai Ligota ini akan menjadi contoh dan kedepannya diharapkan kemandirian desa wisata untuk menggelar festival lanjutan.
 
"Ada pejabat dari kami yakni Sekretaris Disparbud Manggarai Timur yang lulus ikut kursus kilat di Australia, sehingga pendampingan untuk festival ini adalah Pemerintah Australia melalui mentor. Kami hanya memberikan mentoring lalu mendampingi, selanjutnya desa wisata itu sendiri yang melakukan sendiri. Festival ini merupakan role model yang nantinya mereka akan kembangkan sendiri festival-festival selanjutnya, tapi tetap kami dampingi dan fasilitasi," katanya.
 
Pihaknya berharap agar kedua festival yang digelar nantinya akan menjadikan destinasi wisata di Manggarai Timur menjadi pilihan utama wisatawan yang berkunjung ke Pulau Flores.

Baca juga: Festival Lamaholot di Lembata masuk kelender Kharisma Event Nusantara 2024

Baca juga: FP NTT kampanyekan teritorial baru wisata di wilayah timur

Baca juga: Event pariwisata di NTT munculkan pelaku usaha baru
 
"Kadang wisatawan hanya transit, makan siang lalu lanjut ke Puncak Wolobobo, Taman Nasional Kelimutu atau Taman Laut 17 Pulau Riung, kami tidak kecewa karena destinasi wisata itu sudah terkenal hingga luar negeri. Kami upaya agar semua tempat wisata di sini tidak hanya transit, tapi jadi tujuan utama dan wisatawan bisa inap satu dua malam," katanya.