Korban bencana alam di NTT terus berjatuhan

id Bencana

Korban bencana alam di NTT terus berjatuhan

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur Tini Thadeus. (ANTARA Foto/Benny Jahang).

Jumlah korban yang meninggal dunia akibat bencana alam di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini terus berjatuhan.
Kupang (ANTARA News NTT) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur mengemukakan jumlah korban yang meninggal dunia akibat bencana alam di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini terus berjatuhan.

"Dalam catatan kami sudah 29 orang yang meninggal akibat bencana dari Desember 2018 sampai Januari 2019. Korban bencana alam ada 13 orang dan bencana non-alam 16 orang," kata Kepala BPBD Provinsi NTT Tini Tadeus kepada Antara di Kupang, Selasa (5/2).

Ia menjelaskan, korban yang meninggal akibat bencana alam didominasi akibat banjir dan tanah longsor seperti tiga orang di Kabupaten Nagekeo akibat tertimbun tanah longsor dan satu orang akibat terseret banjir.

Sedang, di Kabupaten Timor Tengah Selatan, tiga orang dilaporkan tewas akibat terseret banjir. "Kami juga mencatat satu orang korban banjir di Kota Kupang, satu korban meninggal akibat tertimpa pohon tumbang di Kabupaten Ende, dan satu lagi di Kabupaten Manggarai karena disambar petir," ujarnya.

Sementara, korban yang meninggal akibat bencana non-alam tercatat 16 orang. "Mereka meninggal karena terkena serangan demam berdarah dengue (DBD)," katanya. 

Upaya penanganan dan penanggulangan terhadap DBD terus dilakukan dengan sistem pengasapan (fogging) pada titik-titik pemukiman warga yang menjadi sarang nyamuk penyebar maut Aedes Aegypti.

Baca juga: Pohon tumbang tutup akses transportasi Oesao-Oekabiti
Baca juga: Bencana hidrometeorologi masih mengancam NTT