Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak menguat di tengah pelaku pasar bersikap 'wait and see' terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka menguat 34,56 poin atau 0,47 persen ke posisi 7,391,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,89 poin atau 0,54 persen ke posisi 917,40.
"IHSG hari ini (14/8) diprediksi bergerak menguat dalam range 7.330 sampai 7.400," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Rabu, (14/8).
Dari dalam negeri, IHSG menguat dalam tiga hari beruntun sejalan dengan menguatnya nilai tukar rupiah, stabilitas ekonomi makro dan fiskal, serta sinyal kuat penurunan suku bunga The Fed pada September 2024.
Kementerian Keuangan melaporkan pendapatan negara per Juli 2024 mencapai Rp1.545,4 triliun atau setara dengan 55,1 persen dari target APBN di tahun 2024, yang didorong oleh penerimaan pajak sebesar Rp1.045,32 triliun dan mencapai 52,6 persen dari target.
Penerimaan bea dan cukai sebesar Rp154,4 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp338 triliun. Di sisi lain, belanja negara hingga Juli 2024 terealisasi senilai Rp1.638,8 triliun atau 49,3% dari target.
Secara keseluruhan, defisit APBN per Juli 2024 sebesar Rp93,4 triliun atau setara dengan 0,41 persen terhadap PDB, sementara, pada periode yang sama keseimbangan primer tercatat Rp179,3 triliun.
Dari Asia, Bank Sentral China (PBoC) melaporkan kredit baru di China pada Juli 2024 tercatat 260 miliar Yuan atau merupakan penyaluran kredit paling rendah sejak 15 tahun terakhir dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 450 Yuan miliar.
Pertumbuhan kredit tahunan pada Juli 2024 sebesar 8,7 persen, atau lebih rendah dari posisi pertumbuhan rata-rata dalam 26 tahun terakhir sebesar 15,14 persen.
Dari mancanegara, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat signifikan menyambut potensi menurunnya data inflasi di tingkat konsumen periode Juli 2024 yang akan rilis pada hari ini.
Akselerasi Wall Street juga didukung oleh data inflasi di tingkat produsen dimana Indeks Harga Produsen (PPI) pada Juli 2024 menguat 2,2 persen year on year (yoy) setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 2,7 persen (yoy).
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 333,39 poin atau 0,92 persen ke 36.565,89, indeks Hang Seng melemah 35,08 poin atau 0,20 persen ke 17.138,98, indeks Shanghai melemah 14,15 poin atau 0,49 ke 2.853,79, dan indeks Straits Times menguat 12,15 poin atau 0,37 ke 3.270,72.
Baca juga: IHSG diprediksi bergerak variatif di tengah rilis cadangan devisa
Baca juga: IHSG awal pekan melemah
Baca juga: IHSG bergerak melemah ikuti bursa kawasan Asia
IHSG dibuka menguat 34,56 poin atau 0,47 persen ke posisi 7,391,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,89 poin atau 0,54 persen ke posisi 917,40.
"IHSG hari ini (14/8) diprediksi bergerak menguat dalam range 7.330 sampai 7.400," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Rabu, (14/8).
Dari dalam negeri, IHSG menguat dalam tiga hari beruntun sejalan dengan menguatnya nilai tukar rupiah, stabilitas ekonomi makro dan fiskal, serta sinyal kuat penurunan suku bunga The Fed pada September 2024.
Kementerian Keuangan melaporkan pendapatan negara per Juli 2024 mencapai Rp1.545,4 triliun atau setara dengan 55,1 persen dari target APBN di tahun 2024, yang didorong oleh penerimaan pajak sebesar Rp1.045,32 triliun dan mencapai 52,6 persen dari target.
Penerimaan bea dan cukai sebesar Rp154,4 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp338 triliun. Di sisi lain, belanja negara hingga Juli 2024 terealisasi senilai Rp1.638,8 triliun atau 49,3% dari target.
Secara keseluruhan, defisit APBN per Juli 2024 sebesar Rp93,4 triliun atau setara dengan 0,41 persen terhadap PDB, sementara, pada periode yang sama keseimbangan primer tercatat Rp179,3 triliun.
Dari Asia, Bank Sentral China (PBoC) melaporkan kredit baru di China pada Juli 2024 tercatat 260 miliar Yuan atau merupakan penyaluran kredit paling rendah sejak 15 tahun terakhir dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 450 Yuan miliar.
Pertumbuhan kredit tahunan pada Juli 2024 sebesar 8,7 persen, atau lebih rendah dari posisi pertumbuhan rata-rata dalam 26 tahun terakhir sebesar 15,14 persen.
Dari mancanegara, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat signifikan menyambut potensi menurunnya data inflasi di tingkat konsumen periode Juli 2024 yang akan rilis pada hari ini.
Akselerasi Wall Street juga didukung oleh data inflasi di tingkat produsen dimana Indeks Harga Produsen (PPI) pada Juli 2024 menguat 2,2 persen year on year (yoy) setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 2,7 persen (yoy).
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 333,39 poin atau 0,92 persen ke 36.565,89, indeks Hang Seng melemah 35,08 poin atau 0,20 persen ke 17.138,98, indeks Shanghai melemah 14,15 poin atau 0,49 ke 2.853,79, dan indeks Straits Times menguat 12,15 poin atau 0,37 ke 3.270,72.
Baca juga: IHSG diprediksi bergerak variatif di tengah rilis cadangan devisa
Baca juga: IHSG awal pekan melemah
Baca juga: IHSG bergerak melemah ikuti bursa kawasan Asia
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi menguat di tengah 'wait and see' data inflasi AS