Pemprov NTT minta kepsek dampingi guru honorer untuk tes PPPK 2024

id Pemprov NTT, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, guru honorer, PPPK, Manggarai Barat

Pemprov NTT minta kepsek dampingi guru honorer untuk tes PPPK 2024

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Ambrosius Kodo (ANTARA/Gecio Viana)

...Formasi sudah tersedia tahun ini 5.300 orang jadi kepsek diminta memperlihatkan guru honorer, kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Ambrosius Kodo di Labuan Bajo, Rabu, (14/8)
Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta para kepala sekolah (kepsek) SMA/SMK untuk mendampingi para guru honorer agar mempersiapkan diri dengan baik guna mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024.
 
"Formasi sudah tersedia tahun ini 5.300 orang jadi kepsek diminta memperlihatkan guru honorer," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Ambrosius Kodo di Labuan Bajo, Rabu, (14/8).
 
Ia menyampaikan hal tersebut saat bertemu dengan kepala sekolah SMA/SMK se-Kabupaten Manggarai Barat dan para guru honorer di Labuan Bajo.
 
Ia menjelaskan para kepala sekolah harus memiliki inisiatif untuk mengarahkan dan membentuk kelompok belajar khusus para guru honorer sehingga mereka dapat belajar bersama.
 
"Beli buku untuk tes CPNS dan cari link-link untuk try out, lakukan itu dan saya akan cek kepala sekolah yang guru honorer paling banyak dan lulus PPPK saya akan apresiasi," tegasnya.
 
Ia juga meminta Koordinator Pengawas Sekolah (Korwas) SMA/SMK/MA Manggarai Barat untuk mengingatkan para kepala sekolah agar konsisten mengawasi dan melakukan pendampingan kepada para guru honorer dalam persiapan tes PPPK 2024.
 
"Pak Korwas pastikan melakukan upaya pendampingan dan sebagainya, supaya mereka belajar dengan baik, nasib mereka harus diperhatikan," katanya.
 
Ia juga memotivasi para guru honorer untuk semangat belajar sehingga lebih siap dalam menghadapi rangkaian tes PPPK tahun 2024.

Baca juga: PDI Perjuangan dukung pengangkatan P3K jadi PNS
 
Selain buku, lanjut dia, para guru honorer dapat menggunakan sarana belajar seperti media sosial dan internet.

Baca juga: Menpan RB Azwar Anas bilang tak ada penghapusan tenaga honorer
 
"Belajar dari Tiktok juga banyak, saya juga nyontek di tiktok untuk anak-anak saya tes sekolah kedinasan, belajar di situ ada tips belajar," ujarnya.