Artikel - Satu poin yang membangkitkan optimisme

id Kualifikasi Piala Dunia 2026, Arab Saudi vs Indonesia,Ragnar Oratmangoen,Shin Tae-yong,artikel bola,artikel olahraga Oleh Jafar M Sidik

Artikel - Satu poin yang membangkitkan optimisme

Foto arsip - Pesepak bola Ragnar Oratmangoen kala merayakan gol Indonesia melawan Vietnam dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion My Dinh National, Hanoi, pada 26 Maret 2024. (AFP)

...Ini bukan hanya satu poin yang penting dan hasil seri kedua yang diperoleh Indonesia dari 13 pertemuan dengan Arab Saudi dalam berbagai kompetisi
Jakarta (ANTARA) - Ini bukan hanya satu poin yang penting dan hasil seri kedua yang diperoleh Indonesia dari 13 pertemuan dengan Arab Saudi dalam berbagai kompetisi.

Tetapi seri 1-1 melawan Arab Saudi dalam pertandingan Grup C babak ketiga Piala Dunia 2024 Jumat dini hari tadi, adalah juga laga yang membangkitkan optimisme bahwa Garuda bisa berbuat lebih jauh lagi dalam pertandingan-pertandingan berikutnya.

Sepuluh dari 13 pertemuan dengan Arab Saudi selalu berakhir kekalahan untuk Indonesia, dengan selisih gol sangat dalam.

Sampai 6 September dini hari tadi, dari 13 pertemuan dengan Saudi, Indonesia total memasukkan enam gol tapi kebobolan 35 gol.

Namun kini, hasil seri pertama dalam pertandingan kompetitif melawan Saudi menunjukkan Garuda telah mengubah dirinya sebagai tim yang sulit dikalahkan dan bisa mementahkan semua perhitungan.

Mencuri satu poin di kandang tim yang sudah enam kali tampil dalam putaran final Piala Dunia dengan pencapaian tertinggi 16 besar Piala Dunia 1994, adalah amat membesarkan hati.

Berselisih peringkat FIFA 77 tempat (Arab Saudi berperingkat 56 dan Indonesia 133), Jay Idzes cs menutup kesenjangan peringkat itu dengan penampilan apik yang menyulitkan juara Piala Asia tiga kali tersebut.

Tampil taktis sampai bisa memimpin lebih dulu lewat gol Ragnar Oratmangoen pada menit ke-19, Garuda bermain dalam akurasi tinggi dengan umpan-umpan pendek disertai pergerakan tanpa bola yang menawan nan piawai mencari ruang, dengan transisi yang juga baik.

Sayang, tiga menit waktu tambahan babak pertama Musab Al-Juwayr menggagalkan Garuda dalam mencatat kemenangan pertama dari Saudi. Tapi itu sama sekali tak menggagalkan pasukan Shin Tae-yong dalam memberi pesan bagus kepada para penggemar Merah Putih.

Niscaya lebih bagus

Salah satu pesan bagus itu adalah bahwa pada laga itu terkuak fakta mengenai dalamnya skuad timnas kita, termasuk di sepertiga pertama lapangan. Ini adalah bagian yang harus mendapatkan pujian lebih dari pecinta-pencinta sepak bola Indonesia.

Dengan para bek yang merata kualitasnya, baik yang diturunkan sebagai starter, maupun yang masuk sebagai pemain pengganti, Indonesia berhasil meredam ofensif pasukan Al-Suqour Al-Khodhur atau Si Elang Hijau.

Nathan Tjoe-A-On dan rekan-rekan mematahkan 18 peluang Saudi yang empat di antaranya tepat sasaran. Dari empat peluang emas yang satu menjadi gol itu, dua di antaranya merupakan peluang emas yang dua-duanya dimentahkan oleh penjaga gawang Maarten Paes.

Kiper FC Dallas di liga sepak bola profesional Amerika Serikat itu layak dinobatkan sebagai "man of the match", selain gelandang Saudi, Saud Abdulhamid, yang masuk menggantikan Moteb Al-Harbi pada menit 33 babak pertama untuk mengubah total permainan Saudi menjadi lebih mematikan.

Tak saja menggagalkan penalti dari pemain paling berpengalaman dalam skuad Saudi, Salem Al-Dawsari, Paes juga melakukan penyelamatan gemilang ketika mementahkan tendangan Firas Al-Buraikan ketika sudah berhadapan satu lawan satu.

Namun demikian, secara tim, organisasi permainan Indonesia lebih bagus ketimbang Saudi yang mendominasi penguasaan bola. Indonesia juga tak jarang menebarkan ancaman.

Fakta Saudi diracik oleh Roberto Mancini yang membawa Italia juara Piala Eropa 2020 dan menjuarai liga-liga elite di Eropa, membuat kelebihan Indonesia itu semakin istimewa.

Indonesia jarang menghadapi lawan yang dilatih pelatih kaliber dunia seperti Mancini. Ini pengalaman menarik bagi Indonesia, bahwa mereka telah menyulitkan tim yang diarsiteki manajer dengan resume hebat dan bertaburkan trofi, baik sewaktu menjadi pemain maupun sebagai manajer sepak bola.

Tapi ini juga menjadi resume bagus bagi tim asuhan Shin Tae-yong, bahwa satu poin di King Abdullah International Stadium, telah menguatkan keyakinan bahwa Garuda akan semakin bagus dalam laga-laga berikutnyas.

Satu poin ini juga bisa menjadi petunjuk bahwa tim asuhan Shin Tae-yong terus mengalami kemajuan, dan menegaskan apa yang mereka capai sebelumnya adalah bukan hasil sesaat, melainkan bakal berlanjut dan terus meningkat, yang mungkin malah menjadi rutinitas.

Testamen kemajuan