Artikel - Gamsunoro dan diplomasi merah putih dalam industri kapal dunia

id Kapal gamsunoro, pelayaran internasional,industri kapa,Klhk,artikel kapal,artikel pelayaran Oleh Hanni Sofia

Artikel - Gamsunoro dan diplomasi merah putih dalam industri kapal dunia

Kapal Gamsunoro menjalani docking di Pelabuhan Tuzla, Turki, pada 24 September-29 Oktober 2024. Docking memungkinkan kapal ini upgrade teknologi dan menjalani perawatan rutin lima tahunan. (Antara/)

Di mana pun ia berlabuh, Gamsunoro mengukir jejak Indonesia, meninggalkan kesan mendalam tentang bangsa yang memiliki semangat persatuan dan selalu membawa kebaikan di setiap perjalanan...
 Kapal Gamsunoro sebagaimana kapal yang berperan dalam bisnis logistik berbendera merah putih memerlukan industri pendukung pelayaran yang kuat untuk dapat berkembang.

Industri pendukung ini pun diharapkan tersebar merata di semua pelabuhan besar Indonesia, karena selama ini masih cenderung memusat di Jakarta, Surabaya, dan Batam.

Industri kapal memerlukan sarana dan fasilitas pelayaran yang baik dan canggih di seluruh pelabuhan guna mendukung perkembangannya.

Semua pendukung dalam industri tersebut, termasuk di darat (shorebased), akan saling melengkapi.  Pelayanan yang diberikan akan semakin optimal dengan teknologi dan standar keamanan yang tinggi, termasuk di dalamnya aspek digitalisasi bisnis pelayaran.

Hal inilah yang akan menjadikan Gamsunoro dan kapal-kapal lainnya yang berbendera merah putih, menjadi lebih dari sekadar kapal yang mengarungi perairan dunia. Namun sekaligus membawa misi luhur yang mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di kancah dunia.

Melampaui perannya di jalur perdagangan, kapal-kapal ini diharapkan mampu menyiratkan perjalanan yang sarat makna untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bukan hanya negara kepulauan yang kaya akan sumber daya, namun juga bangsa yang memelihara identitas dan memperjuangkan perdamaian serta kerja sama antarbangsa.

Bukan sekadar misi dagang atau transaksi ekonomi yang digelorakan oleh kapal, melainkan komitmen untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia di perairan internasional.

Setiap pelabuhan yang disinggahinya, setiap pelayaran yang ditempuh, menjadi saksi bagaimana Indonesia tidak pernah gentar menunjukkan eksistensi dan jati diri sebagai bangsa maritim yang berdaulat.

Kapal tanker ini merupakan milik Pertamina yang ke-62, berukuran Aframax yang ke-9 setelah Gebang, Geudondong, Gunung Kemala, Gede, Galunggung, Gamalama, Gamkonora, dan Gunung Geulis.

Kapal Gamsunoro dengan desain “Sumitomo DNA” (Dual market New type Aframax), memiliki rancang bangun compact design, yakni memiliki kapasitas sama dengan tanker Aframax, dengan dimensi yang lebih kecil, sehingga biaya operasi lebih rendah dan fleksibel dioperasikan di berbagai daerah.


Simbol diplomasi