Kupang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Atambua di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, mencatat jumlah pelintas batas melalui tiga pos lintas batas negara (PLBN) yang berbatasan dengan Timor Leste berkisar 1.900 hingga 2.000-an orang selama libur Natal, meningkat dibanding hari biasa sejumlah 300–500 orang.
"Jumlah itu gabungan dari pelintas yang berangkat dan yang datang," kata Kepala Kantor Imigrasi Atambua Indra Maulana Dimyati saat dihubungi dari Kupang, Senin, (30/12).
Dia menjelaskan bahwa pergerakan pelintas batas negara itu per harinya dihitung mulai dari tanggal 20 Desember hingga Minggu (29/12).
Dari total pelintas batas yang melintas itu, PLBN Mota Ain di Kabupaten Belu terhitung menjadi PLBN dengan jumlah pelintas batas terbanyak, baik yang datang maupun masuk ke Indonesia, yang berangkat atau keluar dari Indonesia.
"Untuk PLBN Mota Ain paling banyak melintas yang berangkat kisaran 1.000-an orang, demikian juga yang datang jumlahnya kisaran dari 1.000 hingga 1.900-an," ujar dia.
Sementara di PLBN Wini dan PLBN Motamasin kisaran jumlah pelintas batas tercatat 100 hingga 200-an orang.
Terhitung dari tanggal 20 Desember hingga Minggu (29/12), jumlah pelintas batas yang melintasi tiga PLBN di NTT yang berbatasan dengan Timor Leste telah mencapai 21.239 orang.
Dengan jumlah total yang masuk atau datang ke Indonesia mencapai 11.337 orang dan keluar atau masuk ke Timor Leste 9.902 orang.
Dia menambahkan jika dilihat dari tren perlintasan pada tahun 2023, maka pada jumlah pelintas batas lebih banyak dibandingkan tahun ini..
"Trennya kalau dilihat tahun lalu lebih tinggi dibandingkan tahun ini," ujar dia.
Baca juga: PLBN Wini tingkatkan kecepatan internet untuk pelintas
Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Kantor Imigrasi Atambua Reza Riansyah Abdullah dihubungi terpisah mengatakan bahwa PLBN Mota Ain memang paling banyak pelintas yang melintas mulai saat liburan Natal hingga jelang tahun baru.
Baca juga: 15.840 orang melintasi tiga PLBN di NTT saat liburan Natal
"Hal ini karena PLBN Mota Ain menjadi PLBN utama dibandingkan dua PLBN lainnya," ujarnya.