Artikel - RI bersiap sambut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

id pemeriksaan kesehatan gratis,PKG,kementerian kesehatan,quick win,prabowo gibran

Artikel - RI bersiap sambut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah warga saat pemeriksaan kesehatan gratis di Kota Serang, Banten, Senin (20/1/2025). ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/YU

Membangun paradigma kesehatan preventif dari kuratif membutuhkan waktu. Dengan pemberian skrining secara cuma-cuma, diharapkan publik sadar akan pentingnya mengelola aset paling berharga milik mereka, kesehatan...

PKG disesuaikan dengan tiap siklus hidup. Di setiap kelompok usia, ada yang menjadi isu kesehatan terbesarnya.

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyoroti beban masalah di tiap siklus hidup, misalnya stunting sebesar 21,5 persen pada bayi, balita, anak prasekolah. Ada juga anemia sebesar 15,6 persen pada remaja, kemudian obesitas sebesar 23,4 persen, hipertensi sebesar 30,8 persen, dan penyakit gula sebesar 24,3 persen pada dewasa dan lansia.

Pada bayi, penyebab kematian terbesar yakni neonatal disorder, dan sebagian dari kasus itu dapat dicegah agar tidak sampai menyebabkan fatalitas. Sementara kasus-kasus kematian seperti karena penyakit seks menular kecuali HIV, infeksi pernapasan bawah, diare, dan tetanus, dapat dicegah.

Penyebab-penyebab kematian yang sama, selain tetanus, banyak ditemukan pada anak-anak, beserta demam berdarah. Adapun pada remaja, dewasa, dan lansia, kanker menjadi penyebab kematian yang sebagiannya dapat dicegah.

Untuk remaja, penyebab-penyebab kematian yang dapat dicegah yakni tuberkulosis, tifus, sirosis dan penyakit hati kronis lainnya.

Bicara soal remaja, anemia menjadi salah satu isu yang perlu diperhatikan, dan salah satu penyebabnya adalah talasemia. Oleh karena itu, pemerintah pun memasukkan pengecekan itu ke dalam PKG, untuk anak usia SMP. Talasemia cukup dilakukan sekali seumur hidup, sebelum menikah.

"Jadi sebelum dia jatuh cinta, pacaran, dia mesti tahu, dia punya talasemia minor apa nggak. Kalau punya talasemia minor, nggak boleh kawin sama talasemia minor. Karena kalau kawin, pasti anaknya talasemia mayor," katanya.

Kemudian, pada orang dewasa dan lansia, berbagai penyakit penyebab kematian yang dapat dicegah yakni penyakit jantung, stroke, diabetes melitus, tuberkulosis.

Pada dewasa, penyakit pernapasan bawah juga disoroti, dan pada lansia, penyakit paru obstruktif kronis serta sirosis turut menyumbang angka kematian tertinggi.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, pada 2023 jumlah pembiayaan akibat penyakit katastropik mencapai Rp 34,8 triliun. Penyakit-penyakit ini mulai dari stroke, talasemia, sirosis hepatis.

Dari angka yang dikeluarkan itu, penyakit jantung dan stroke jadi yang termahal, dengan total Rp 22,8 triliun.

Tekanan darah tinggi menjadi faktor risiko beban penyakit yang tertinggi, baik secara global maupun nasional. Data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2021 menunjukkan, secara global, terdapat 225 juta kejadian tekanan darah tinggi, sedangkan di Indonesia ada sekitar 13 juta.

Menyusul faktor risiko beban penyakit, merokok menjadi salah satu penyumbang kesakitan di dunia. Oleh karena itu, kata Nadia, merokok menjadi salah satu hal yang ditelusuri lebih lanjut dalam PKG. Hal itu diberikan mulai dari usia SD kelas 5-6.

"Ada faktor risiko merokok ndak, jadi nanti perlu diperiksa untuk kanker, paru, dan PPOKnya," ucapnya.

Bukan cuma kesehatan fisik