Kupang, NTT (ANTARA) - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Melkiades Laka Lena menekankan pentingnya kolaborasi yang solid antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota demi percepatan pembangunan NTT.
Hal ini ia tegaskan saat memberikan sambutan resmi perdana selaku Gubernur NTT dalam acara serah terima jabatan (sertijab) wali kota Kupang dan bupati se-NTT di Kupang, Sabtu.
“Kolaborasi yang solid sangatlah penting, karena NTT saat ini menghadapi banyak persoalan besar yang butuh penanganan serius,” kata Gubernur Melki.
Ia menyebutkan beberapa persoalan seperti tingginya angka kemiskinan ekstrim, kasus tengkes (stunting), dan angka putus sekolah yang turut berdampak pada maraknya tindak pidana perdagangan (TPPO) dan pekerja migran ilegal.
NTT juga memiliki potensi besar di sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, pariwisata, dan energi terbarukan yang perlu dimanfaatkan untuk pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.
Ia menegaskan tugas dan peran pemerintah untuk mengoptimalkan potensi tersebut melalui investasi di bidang hilirisasi non tambang agar dapat membuka lapangan kerja baru dan mempercepat pertumbuhan ekonomi demi membangun NTT.
“Kolaborasi, koordinasi, dan komunikasi yang solid antara tingkatan pemerintahan harus menjadi fondasi agar kebijakan dan program dari pusat hingga daerah dapat memberi manfaat positif dan optimal bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.
Ia optimistis dengan komitmen dan integritas pemerintah provinsi dan daerah mampu menghadapi tantangan pembangunan NTT ke depannya.
“Saya juga ingin mengingatkan kembali pesan Bapak Presiden Prabowo, bahwa sebagai pemimpin daerah kita adalah pelayan dan abdi rakyat, sehingga tugas utama kita adalah membela kepentingan rakyat,” ucapnya.
Selama masa retret, lanjut dia, para kepala daerah telah dilatih menjadi petarung-petarung yang siap mengatasi setiap masalah di daerahnya dengan baik.
Oleh karena itu, ia menginstruksikan agar selepas sertijab para Bupati dan Walikota secepatnya mulai bekerja mewujudkan visi misi demi kesejahteraan masyarakat.