Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), memastikan akan menghadirkan program Sunset Movie dan Sunday Market dalam rangka mendukung program prioritas pemberdayaan ekonomi berbasis UMKM lokal di wilayah Kota Kupang.
“Sunset Cinema dan Kupang Sunday Market (Saboak) adalah dua program unggulan Pemerintah Kota Kupang dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Wakil Wali Kota Kupang Serena Francis dalam keterangannya, di Kupang, Selasa.
Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan audiensi bersama Komunitas Film Kupang (KFK) yang menjadi mitra kerja sama dalam penyelenggaraan Sunset Cinema.
Adapun Kupang Sunday Market (Saboak) merupakan ruang interaksi kreatif yang menggabungkan konsep modern dan tradisional. Program ini akan digelar dari Sabtu malam hingga Minggu sore dengan melibatkan UMKM, petani, seniman, dan komunitas dalam kampanye hidup sehat dan ramah lingkungan.
Sementara itu, program Sunset Cinema merupakan wahana hiburan terbuka yang menyajikan film keluarga, pertunjukan seni, dan edukasi lingkungan, serta memberdayakan UMKM.
Serena menyampaikan bahwa KFK akan berperan sebagai koordinator teknis di lapangan, sedangkan Pemkot Kupang akan memfasilitasi kegiatan tersebut.
Ia juga mendorong KFK untuk mengidentifikasi film-film lokal yang mengandung unsur edukasi dan budaya.
Serena mengusulkan agar Sunset Cinema digelar dari sore hingga malam, agar dapat dinikmati oleh pekerja dan pelajar, dengan frekuensi pemutaran sekitar dua kali dalam sebulan.
Demi mempermudah koordinasi, dia juga mengusulkan pembentukan grup komunikasi melalui WhatsApp antara Pemkot Kupang dan KFK, agar identifikasi kebutuhan teknis dan pelaksanaan program Sunset Cinema dapat berjalan lancar.
“Kami berharap kolaborasi ini terus terjalin kuat, demi membangun ruang kreativitas dan hiburan yang sehat dan mendidik bagi masyarakat Kota Kupang,” katanya pula.
Komite KFK Irwan Sebleku menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Pemkot Kupang terhadap keterlibatan KFK dalam program Sunset Cinema.
Ia menekankan pentingnya menjaga standar etika dalam pemutaran film, seperti memastikan teknisi yang kompeten, memilih materi film yang berkualitas, serta menyediakan lokasi pemutaran yang layak.
Sebleku juga mengingatkan bahwa keberhasilan acara sangat bergantung pada persiapan matang, mulai dari penentuan tema dan tujuan pemutaran, pemilihan film, segmentasi penonton, hingga pengaturan tempat, waktu, dan izin pemutaran dari pemilik hak cipta.
“Dengan persiapan yang matang, tentu akan mempermudah jalannya acara, menghindari ketergesaan, dan memberi rasa nyaman bagi semua pihak yang terlibat," katanya lagi.