Kupang, NTT (ANTARA) - Wali Kota Kupang dr Christian Widodo menyatakan kesiapan pihaknya dalam mendukung program One Product One Village (OVOP) yang telah diluncurkan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melkiades Laka Lena.
“OVOP ini program yang bagus sekali. Jadi Pak Gubernur memberikan izin, mengurus pendampingan, pelatihan sampai bantuan modal bagi UMKM,” kata Wali Kota Christian saat ditanya terkait program OVOP di Kupang, Rabu.
Sebelumnya pada Selasa (27/5), Gubernur Melki Laka Lena meluncurkan Program OVOP dengan 44 produk unggulan dari setiap desa dan kelurahan di seluruh wilayah NTT.
Adapun setiap 21 kabupaten dan 1 kota di NTT mendapat kuota dua produk untuk desa/kelurahan masing-masing, sehingga totalnya 44 produk OVOP.
“Kami berterima kasih sekali kepada Pak Gubernur. Bahkan Kota Kupang mendapat kuota dua produk OVOP, tentu ini membuat kami bahagia sekali,” katanya.
Oleh karena itu, ia memastikan kesiapan pihaknya untuk terus bersinergi dengan pemerintah provinsi dalam mengembangkan Program OVOP ini.
Pihaknya juga mengingatkan untuk setiap kelurahan dapat memetakan dan mengembangkan potensi produk unggul di wilayah masing-masing.
Sebagai wujud dukungan, pihaknya bersinergi melalui pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan lebih mudah dan menjangkau lebih banyak UMKM yang belum terdaftar di wilayah Kota Kupang.
“NIB ini menandakan legalitas, jadinya memudahkan pelaku UMKM untuk mendapat bantuan baik dari pemerintah, swasta, atau lembaga donor lainnya,” kata dia.
Pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana Kupang demi menjangkau semakin banyak UMKM untuk pengurusan NIB.
Tercatat dua produk OVOP dari Kota Kupang adalah kain tenun ikat (Amanda Tenun) dari Kelurahan Penkase Oeleta dan cemilan pangan lokal (Mom’s Roti) dari Kelurahan Merdeka.
“Kami bersyukur karena ini adalah bentuk perhatian dari pemerintah bagi para penenun,” kata Amanda Sanlain penenun dan pemilik UMKM Amanda Tenun.
Ia berharap agar kegiatan pameran produk OVOP terus dilaksanakan secara rutin serta dilakukan pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan bagi para pelaku UMKM lokal.