Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) memperkuat kolaborasi dalam upaya advokasi dan sosialisasi imunisasi sebagai bagian dari upaya mencapai visi pembangunan kota di bidang kesehatan.
Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Senin, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci dalam mengatasi berbagai tantangan kesehatan masyarakat, termasuk menurunkan angka anak yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap (zero dose).
“Program advokasi dan sosialisasi imunisasi ini adalah bentuk nyata keberpihakan kita pada masa depan anak-anak Kota Kupang,” kata Christian dalam Kegiatan Advokasi dan Sosialisasi Imunisasi Nasional untuk Penurunan Angka Anak dengan Zero Dose di Kota Kupang yang digelar oleh Perhimpunan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki).
Ia menyampaikan apresiasi kepada jajaran Perdhaki Pusat dan Wilayah, serta seluruh mitra yang selama ini turut serta mendorong upaya-upaya preventif dan promotif dalam bidang kesehatan.
Ia turut mengajak seluruh elemen untuk bergandengan tangan menghadapi berbagai tantangan dalam mewujudkan advokasi dan sosialisasi imunisasi di Kota Kupang.
Pada kesempatan sama Ketua Perdhaki NTT RD. Ambros Ladjar, Pr menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan dukungan Pemerintah Kota Kupang terhadap kegiatan ini.
Ia menjelaskan bahwa Perdhaki merupakan organisasi Gereja Katolik yang menaungi rumah sakit, poliklinik, serta tenaga medis Katolik di wilayah Keuskupan Agung Kupang.
Dalam beberapa tahun terakhir, Perdhaki aktif mengelola program pengendalian tuberkulosis dan malaria di NTT bekerja sama dengan mitra nasional maupun internasional.
“Dengan advokasi dan sosialisasi imunisasi ini, kami berharap semakin banyak masyarakat, khususnya anak-anak, yang mendapat hak kesehatan mereka secara utuh,” kata Romo Ambros.
Sementara itu, Kepala Program Kesehatan Perdhaki Pusat Medawati Silalahi menjelaskan program ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk mengejar cakupan imunisasi dasar lengkap, yang hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah besar secara nasional.
“Sampai tahun 2024, baru enam provinsi yang mencapai target imunisasi. Tahun 2025 ini menjadi momentum penting untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Di sinilah peran semua pihak sangat diperlukan,” ujar Meda.
Ia menambahkan, Perdhaki saat ini aktif menjalankan program di empat kabupaten/kota, termasuk Kota Kupang, sebagai bagian dari kontribusi nyata mendukung program nasional imunisasi yang berkeadilan.