Kupang (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Benediktus Polo Maing meminta para calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi tahun 2019 untuk tidak menjadi aparat sipil negara yang menunggu perintah.
"Jadi aparat sipil negara (ASN) itu bukan untuk dibangga-banggakan. Jangan sombong tapi tunjukan sikap disiplin dan profesional. Jangan jadi ASN yang tunggu diperintah. Sudah tidak zamannya lagi sekarang," katanya kepada sejumlah calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kupang, Selasa (9/4).
Ia mengatakan untuk menjadi seorang ASN itu, yang bersangkutan harus banyak berinovasi dan banyak bekerja untuk pembangunan di provinsi ini.
Dia meminta agar para CPNS menunjukan kualitas kerja dengan disiplin dan sikap yang profesional selama menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, karena CPNS merupakan orang-orang terbaik yang lulus dengan obyektif.
"Seleksinya cukup ketat dan sangat obyektif. Kalian lulus bukan karena dekat dengan siapa atau dari mana kalian berasal. Yang menentukan kelulusan adalah dirimu sendiri," ujar dia.
Sementara itu pelaksana tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) provinsi NTT Ina Laiskodat menyebutkan jumlah pelamar CPNS sebanyak 7.934 orang.
"Setelah melalui berbagai tahapan tes ternyata hanya sebanyak 556 orang yang dinyatakan lulus dan hari ini menerima Surat Keputusan Gubernur NTT," tambah dia.
Dia merincikan dari 556 CPNSD tersebut, formasi guru sebanyak 473, tenaga kesehatan 53 orang, tenaga teknis sebanyak 30 orang.
"Kalau rincian berdasarkan golongan maka golongan dua sebanyak delapan orang dan golongan tiga sebanyak 548 orang," sebut Ina.
Baca juga: Permintaan SKCK untuk CPNS meningkat
Baca juga: Kuota CPNS Kota Kupang 250 orang
Jangan jadi ASN yang hanya menunggu diperintah
Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Timur Provinsi NTT Benediktus Polo Maing saat memimpin upacara penerimaan CPNSD di Kupang, Selasa (9/4). (ANTARA FOTO/Humas Setda NTT)
Para calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi tahun 2019 untuk tidak menjadi aparat sipil negara yang menunggu perintah.
