Kupang (Antara NTT) - Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Timur mencatat angka pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV/2016 mengalami kenaikan sebesar 0,96 persen dibanding triwulan III 2016.
"Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) triwulan IV-2016 NTT naik sebesar 0,96 persen dibanding triwulan III tahun 2016," kata Kepala Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Timur Marije Pattiwaellapia, kepada wartawan di Kupang, Kamis.
Sedangkan pertumbuhan (y-on-y) triwulan IV tahun 2016 terhadap triwulan yang sama tahun 2015 naik sebesar 1,69 persen.
Demikian pula pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q-to-q) triwulan IV-2016 naik sebesar 16,66 persen dibanding triwulan III-2016.
Sementara pertumbuhan (y-on-y) triwulan IV-2016 terhadap triwulan yang sama tahun 2015 NTT naik sebesar 33,26 persen.
Secara nasional, katanya pola pertumbuhan yang sama ditunjukkan oleh produksi industri manufaktur besar sedang triwulan IV-2016 (y-on-y) secara nasional, dimana mengalami pertumbuhan sebesar 2,06 persen dibanding triwulan IV-2015.
Sementara pertumbuhan produksi (q-on-q) triwulan IV tahun 2016 terhadap triwulan III tahun 2016, mengalami penurunan sebesar -0,34 persen.
Naiknya pertumbuhan produksi IBS NTT triwulan IV (q-to-q) NTT sebesar 0,96 persen dipengaruhi oleh kontribusi pertumbuhan positif dari industri minuman dan industri makanan yang ada di NTT.
"Pertumbuhan produksi industri manufaktur minuman mengalami kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 3,08 persen diikuti industri manufaktur makanan naik sebesar 0,47 persen.
Sedangkan industri manufaktur barang galian bukan logam mengalami penurunan sebesar -4,32 persen dan industri manufaktur furnitur mengalami penurunan sebesar -4,28 persen.
"Berbeda dengan pertumbuhan (q-to-q), pertumbuhan IBS secara (y-on-y) menunjukkan sebagian besar jenis industri memberikan kontribusi pertumbuhan positif terhadap pertumbuhan sebesar 1,69 persen IBS NTT," katanya.
Industri manufaktur minuman mengalami kenaikan tertinggi dibanding jenis industri yang lain yaitu sebesar 5,10 persen,industri manufaktur furnitur mengalami kenaikan sebesar 3,02 persen dan industri manufaktur makanan mengalami kenaikan sebesar 0,66 persen.
Sedangkan industri manufaktur barang galian bukan logam mengalami penurunan sebesar -0,84 persen.
"Apabila dilihat secara saksama pada triwulan IV-2016, perusahaan industri barang galian bukan logam menyerap tenaga kerja lebih tinggi dibanding industri besar lainnya yang ada di NTT," katanya.
Sejalan dengan penyerapan tenaga kerja, kontribusi nilai produksi industri barang galian bukan logam juga memberikan kontribusi tertinggi terhadap nilai produksi IBS di NTT selama triwulan IV-2016.