Tiga lintasan penyeberangan di NTT ditutup ASDP

id ASDP

Tiga lintasan penyeberangan di NTT ditutup ASDP

Manager Usaha PT ASDP Cabang Kupang Hermin Welkis. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

"Pembatalan penyeberangan kapal feri ini, hanya untuk lintasan penyeberangan yang melewati perairan laut wilayah barat, yang dilaporkan sedang dilanda gelombang tinggi," kata Manager Usaha PT ASDP Cabang Kupang Hermin Welkis di Kupang, Kamis (9/5).
Kupang (ANTARA) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Kupang membatalkan pelayaran antarpulau ke sejumlah lintasan penyeberangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat cuaca buruk di perairan laut setempat.

"Pembatalan penyeberangan kapal feri ini, hanya untuk lintasan penyeberangan yang melewati perairan laut wilayah barat, yang dilaporkan sedang dilanda gelombang tinggi," kata Manager Usaha PT ASDP Cabang Kupang Hermin Welkis di Kupang, Kamis (9/5).

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan dampak bibit siklon tropis terhadap pelayaran antarpulau di provinsi berbasis kepulauan itu dalam beberapa hari terakhir ini.

"Baru hari ini, Kamis, ada tiga lintasan penyeberangan yang tidak kami izinkan untuk berlayar dengan alasan cuaca, karena berkaitan erat dengan keselamatan pelayaran," katanya.

Sebanyak tiga lintasan penyeberangan itu, Kupang-Rote Ndao, Kupang-Sabu Raijua, dan Kupang-Aimere. Sebanyak tiga lintasan itu melewati perairan laut wilayah barat.

Ia mengatakan lintasan penyeberangan yang melewati wilayah timur tetap beroperasi sebagaimana hari-hari biasa, seperti Kupang-Alor dan Kupang-Larantuka.

Baca juga: BMKG keluarkan peringatan, Feri tetap beroperasi seperti biasa

Pada kesempatan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gelombang setinggi tujuh meter saat ini terjadi di Laut Timor selatan NTT.

BMKG juga memantau gelombang laut setinggi 4-5 meter terjadi di Laut Sawu, Samudera Hindia selatan NTT, perairan laut selatan Kupang hingga Pulau Rote, gelombang setinggi 2.5-3.5 meter terjadi di Selat Sumba, Selat Sape, dan perairan laut selatan Pulau Sumba dengan kecepatan angin mencapai 40 knot.

Kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah perairan laut setempat itu, disebabkan adanya bibit siklon 93S, 93 SINVEST.30kts-1000mb-75S-1283E. Bibit siklon tropis 93S masih terpantau berada di Laut Banda, selatan Maluku, tepatnya di 7.5 LS 128.3 BT.

Baca juga: ASDP sesuaikan dengan perkembangan cuaca dari BMKG
Baca juga: ASDP Kupang tutup sementara penyeberangan antarpulau di NTT