Luar biasa modal koperasi di NTT tembus Rp3 triliun

id modal koperasi

Luar biasa modal koperasi di NTT tembus Rp3 triliun

Puncak peringatan Hari Koperasi ke-72 tingkat Provinsi NTT di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Sabtu (27/7). (ANTARA FOTO/Humas Setda Provinsi NTT)

"Pembangunan sektor koperasi di NTT sangat menggembirakan yang dibuktikan dengan semakin berkembangnya modal usaha koperasi yang telah mencapai Rp3 triliun dengan total aset Rp8 triliun," kata Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laikodat mengatakan pembangunan sektor koperasi di daerahnya sangat menggembirakan yang dibuktikan dengan semakin berkembangnya modal usaha koperasi yang telah mencapai Rp3 triliun dengan total aset Rp8 triliun.

"Modal usaha koperasi di NTT semakin berkembang dan saat ini telah mencapai Rp3 triliun," kata Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutanya yang dibacakan Bupati Sumba Barat Niga Dapawole pada puncak hari Koperasi ke-72 tingkat Provinsi NTT di Waikabubak, Sumba Barat, Sabtu (27/7).

Menurut Viktor Bungtilu Laiskodat seperti diungkapkan dalam rilis Humas Setda Provinsi NTT yang diterima di Kupang bahwa koperasi di provinsi berbasis kepulauan itu semakin berkembang pesat dengan terus bertambahnya modal usaha maupun aset milik koperasi di NTT.

Laiskodat menyebutkan sekitar 1.894.799 penduduk Provinsi Nusa Tenggara Timur telah menjadi anggota Koperasi tersebar di kabupaten/kota di NTT. Selain modal dan aset yang terus bertambah sisa hasil usaha (SHU) koperasi di NTT juga mengalami pertumbuhan yang signifikan hingga menembus Rp120 miliar.

Selain itu, penyerapan tenaga kerja di sektor koperasi juga telah mencapai 13.000 orang. "Pada masa mendatang koperasi harus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan dengan lebih baik serta lebih bertanggung jawab sehingga pembangunan koperasi terus berkembang di NTT," ujarnya.

Baca juga: 100 koperasi di Kabupaten Kupang ternyata sudah mati suri

Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga dalam sambutan tertulis yang dibacakan Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Luhur Pradjarto mengatakan tantangan institusi koperasi tidak sekedar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, namun menyangkut pola pikir dan sistem tata kelola, sehingga harus melakukan reformasi total terhadap sistem kepranataan yang telah berjalan selama ini.

"Koperasi juga ditantang untuk beradaptasi dan bertransformasi dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berjalan dinamis. Insan koperasi disiapkan untuk mempunyai kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk menata organisasi dan strategi bisnisnya," kata Puspayoga.

Menteri juga berharap agar insan koperasi di Indonesia dan khususnya di Provinsi NTT dapat merangkul generasi milenial yang saat ini jumlah mereka telah mencapai sepertiga dari totalitas penduduk Indonesia untuk bergabung dalam usaha koperasi.

Baca juga: Ratusan koperasi di Kota Kupang hidup enggan mati tak mau
Baca juga: Ribuan petani bentuk koperasi