1.520 penderita HIV/AIDS di Kota Kupang

id HIV-aids

1.520 penderita HIV/AIDS di Kota Kupang

HIV AIDS (ilustrasi)

"Data yang kami kumpulkan hingga saat ini jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Kupang mencapai 1.520 orang yang tersebar di enam kecamatan," kata Retnowati.
Kupang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kupang menyebutkan bahwa penderita penyakit Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur saat ini berjumlah 1.520 orang.

"Data yang kami kumpulkan hingga saat ini jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Kupang mencapai 1.520 orang yang tersebar di enam kecamatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Retnowati kepada wartawan di Kupang, Senin (21/10).

Ia menyebutkan enam kecamatan yang terkena HIV/AIDS itu adalah Oebobo, Maulafa, Kelapa Lima, Kota Raja, Kecamatan Kota Lama serta Kecamatan Alak.

Dari enam kecamatan itu penderita terbanyak adalah dari Kecamatan Oebobo dengan jumlah penderita mencapai 301 orang, disusul Maulafa 289 orang, Kecamatan Kelama Lima 274 orang, Kota Raja 168 orang dan Kota Lama dan Kecamatan Alak 244 orang.

Baca juga: Sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS bagi pelajar di Kota Kupang
Baca juga: NTT prioritaskan program pendidikan HIV/AIDS


"Dari jumlah yang disebutkan tadi, kaum pria mendominasi penderita virus HIV AIDS dengan jumlah penderita mencapai 911 orang dan sisanya 609 adalah kaum wanita," tutur dia.

Ia mengatakan dengan jumlah seperti yang disebutkan itu membuktikan bahwa masalah HIV/AIDS masih menjadi hal yang rawan di ibu kota provinsi NTT tersebut.

Padahal, kata dia, berbagai cara terus dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus tersebut di tengah masyarakat.

Dinkes Kota Kupang sendiri, kata dia, selalu memberikan penyuluhan untuk mencegah penyebaran virus tersebut agar tidak semakin menyebar.

Masyarakat kata dia harus lebih menjaga kesehatan dirinya dengan tidak "jajan" di luar nikah karena hal tersebut akan berbahaya bagi diri sendiri dan keluarga.

Baca juga: ASN pasti malu jika ketahuan terjangkit HIV/AIDS
Baca juga: Bupati Sikka: ASN berpeluang sebarkan virus HIV/AIDS