NTT perlu terus waspada terhadap masuknya investasi bodong

id OJK NTT

NTT perlu terus waspada terhadap masuknya investasi bodong

Gubernur NTT Viktor B Laiskodat (kiri) didampingi Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiana saat meninjau kantor baru OJK wilayah NTT usai dilakukan peresmian di Kota Kupang NTT, Jumat (15/11/2019). Gubernur NTT berharap dengan adanya kantor OJK yang baru itu, para staf OJK NTT bisa bekerja lebih militan. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/hp).

"Satgas Waspada Investasi di daerah harus terus memperkuat diri karena kita melihat bahwa investasi bodong masih menjadi momok bagi masyarakat," kata Heru Kristiana.
Kupang (ANTARA) - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana meminta Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi untuk terus memperkuat upaya pencegahan terhadap masuknya investasi bodong di Nusa Tenggara Timur.

"Satgas Waspada Investasi di daerah harus terus memperkuat diri karena kita melihat bahwa investasi bodong masih menjadi momok bagi masyarakat," katanya dalam acara Peresmian Gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT di Jl. Tom Pello No.2 Fontein, Kota Kupang, Jumat (15/11).

Dia mengatakan, pemberantasan investasi bodong menjadi tugas bersama, dan tentunya OJK akan berkolaborasi dengan aparat penegak hukum untuk terus menangkal dan mengurangi praktik investasi bodong di NTT.

Dalam catatan OJK NTT, hingga Juli 2019 sedikitnya sudah 612 warga di daerah setemlat yang menjadi korban investasi bodong dari perusahaan Very Big Data atau Big Data International Groups (BDIG) yang tidak terdaftar atau diawasi OJK.
Gubernur NTT Viktor B Laiskodat (kanan) didampingi Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiana memotong pita usai dilakukan peresmian kantor OJK wilayah NTT di Kota Kupang NTT, Jumat (15/11/2019). Gubernur NTT berharap dengan adanya kantor OJK yang baru itu, para staf OJK NTT bisa bekerja lebih militan. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/hp).
Baca juga: OJK minta masyarakat waspadai investasi bodong BDIG
Baca juga: Waspadai Investasi Bodong


Untuk itu, lanjut Heru Kristiyana, masyarakat di daerah termasuk di NTT perlu terus diedukasi agar korban investasi bodong semakin berkurang dari waktu ke waktu.

"Karena investasi bodong ini secara nasional juga masih tumbuh sehingga literasi masyarakat penting untuk menangkal praktik ini," katanya

Dalam kesempatan itu, Heru Kristiyana yang juga merangkap Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK itu, meminta OJK NTT agar terus memotivasi seluruh pelaku industri jasa keuangan di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

"Koordinasi antara OJK dengan pemerintah daerah dan seluruh aparat penegak hukum di daerah meski terus diperkuat untuk kemajuan di daerah NTT ini," katanya.
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiana (tengah) disaksikan Gubernur NTT Viktor B Laiskodat (kedua kanan) Wali Kota Kupang Jefry Riwu Koreh (kanan), Kepala OJK wilayah NTT Robert HP Sianipar (kiri) menandatangi prasasti saat meresmikan kantor OJK wilayah NTT di Kota Kupang NTT, Jumat (15/11/2019). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/hp).