Kupang (ANTARA) - PT. Pertamina wilayah Nusa Tenggara Timur memastikan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Kupang akan bisa teratasi paling lambat pada Senin (23/12) sore.
Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR V Surabaya Rustam Aji ketika dihubungi Antara dari Kupang, Senin (23/12) mengaku memang terjadi kelangkaan BBM, namun saat ini kapal tanker yang mengangkut 4.500 kiloliter (Kl) BBM jenis premium sudah tiba di Pelabuhan Tenau Kupang.
"Ia benar ada kelangkaan BBM tetapi yang langka hanya BBM jenis premium, beberapa jenis BBM yang lain masih ada dan stabil," katanya.
Rustam mengatakan bahwa kapal yang mengangkut BBM itu sudah sandar di Pelabuhan Tanker Tenau Kupang, sejak Senin dan saat ini sedang dalam proses membongkar muatan berupa BBM itu.
"Kapal sedang membongkar muatan, diharapkan siang atau sore ini, premium sudah bisa disalurkan ke SPBU yang ada di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur," ujar dia.
Baca juga: Stok BBM di NTT cukup untuk lima hari
Baca juga: Pertamina targetkan pembangunan terminal LPG selesai 2020
Ia mengakui bahwa memang kelangkaan BBM yang terjadi di Kota Kupang akibat terkendalanya distribusi dari Surabaya, Jawa Timur lantaran cuaca buruk selama pelayaran dari Surabaya.
"Seharusnya kapal tersebut sudah sandar sejak Minggu (22/12) kemarin, namun karena cuaca buruk, kapal baru bisa tiba tadi pagi," tambah Rustam.
Ia menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. "Kami tetap akan berusaha memberikan pelayanan terbaik selama Natal dan Tahun Baru ini," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan warga di Kota Kupang mengeluhkan terjadinya kelangkaan BBM Premium dan Pertalite serta Pertamax di ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur itu.
Antrean kendaraan terjadi di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota itu. Bahkan beberapa SPBU terpaksa ditutup karena seluruh jenis BBM telah habis.
Bahkan beberapa penjual BBM eceran juga tak menjual BBM karena memang tak mendapatkan lagi pasokan BBM dari SPBU-SPBU terdekat.