Pariwisata NTT bebas dari gangguan virus Corona

id Pariwisata NTT

Pariwisata NTT bebas dari gangguan virus Corona

Ketua DPD ASITA Nusa Tenggara Timur Abed Frans (ANTARA FOTO/HO-DPD ASITA NTT)

"Pariwisata kita bebas dari gangguan virus mematikan itu, karena belum banyak marketĀ kita dari negeri Tirai Bambu China itu ke NTT," kata AbedĀ Frans,,
Kupang (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengatakan serangan virus Corona yang saat ini menjadi perhatian dunia, tidak berdampak terhadap kondisi pariwisata di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.

"Pariwisata kita bebas dari gangguan virus mematikan itu, karena belum banyak market kita dari negeri Tirai Bambu China itu ke NTT," kata Abed Frans kepada Antara di Kupang, Rabu (5/2).

Virus Corona menyerang penduduk di wilayah Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China pada Desember 2019 lalu dan hingga saat ini terus menyebar ke berbagai negara dengan jumlah korban semakin bertambah.

Abed mengatakan, dampak serangan virus Corona di Indonesia memang dirasakan cukup signifikan, karena pasar wisatawan asing dari China menduduki peringkat kedua kunjungan terbanyak setelah Malaysia.

"Kita juga merasa beruntung, karena semua penerbangan dari dan ke Cina untuk sementara waktu dibatalkan, sekaligus sebagai salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona ke seluruh belahan dunia.

Untuk pariwisata di NTT, kata Abed Frans, tidak berdampak apa-apa karena industri pariwisata setempat belum banyak menggarap pasar wisatawan China.

"NTT sendiri lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan asing dari Australia dan Eropa serta Amerika," kata pemilik perusahaan operator tur PT Flobamor Tours itu.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (kiri) bersama petugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh yang dipasang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (26/1/2020). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)