Budi daya kerapu di Hasan Maubesi

id budidaya kerapu

Budi daya kerapu di Hasan Maubesi

NTT tergiur budidaya ikan kerapu di Mulut Seribu, Kabupaten Rote Ndao, Labuan Kelambu di Kabupaten Ngada dan Hasan Maubesi di Kabupaten Malaka. (ANTARA Foto/HO-Dok DKP NTT)

"Lokasi Hasan Maubesi merupakan proyek budidaya kerapu yang ketiga, setelah di perairan Mulut Seribu Kabupaten Rote Ndao, dan Labuan Kelambu di Kabupaten Ngada," kata Ganef Wurgiyanto...
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menyiapkan lokasi budidaya ikan kerapu di wilayah perairan Hasan Maubesi, Desa Fahiluka, Kabupaten Malaka, Pulau Timor sebagai proyek budidaya kerapu yang ketiga di seluruh NTT.

"Lokasi Hasan Maubesi merupakan proyek budidaya kerapu yang ketiga, setelah di perairan Mulut Seribu Kabupaten Rote Ndao, dan Labuan Kelambu di Kabupaten Ngada," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)  NTT Ganef Wurgiyanto kepada Antara di Kupang, Kamis (13/2).

Menurut Ganef, Gubernur NTT Viktor B Laiskodat telah meninjau langsung wilayah perairan Hasan Maubesi yang bakal dijadikan proyek budidaya ikan kerapu ketiga di NTT, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Malaka beberapa hari lalu.

Dalam kunjungan itu, lanjut dia, gubernur juga didampingi Bupati Malaka Stefanus Bria Seran telah menyepakati rencana pengembangan budi daya ikan kerapu di daerah itu.
Perairan Hasan Maubesi di Desa Fahiluka, Kabupaten Malaka, Pulau Timor, yang disiapkan untuk budidaya ikan kerapu. (ANTARA FOTO/HO-DKP NTT)
"Jadi ini sesuai dengan rencana umum pengembangan budi daya ikan di perairan NTT dan kebetulan salah satu lokasinya yang kemungkinan cocok itu di Hasan Maubesi," kata Ganef.

Mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP itu menjelaskan selaku instansi teknis, pihaknya akan segera menindaklanjuti pengembangan budi daya tersebut dengan melakukan kajian lapangan.

Ketika lokasi sudah siap, lanjut dia, maka akan dilanjutkan dengan penebaran satu juta ekor benih kerapu seperti yang dilakukan di Labuan Kelambu, Kabupaten Ngada, Pulau Flores.

"Sementara untuk anggaran akan disiapkan melalui APBD perubahan 2020, nilainya berapa nanti ditentukan berdasarkan hasil kajian lapangan," katanya.

Ganef menambahkan pemerintah provinsi merancang pengembangan budi daya ikan tersebut untuk menghidupkan geliat ekonomi masyarakat di daerah setempat, sekaligus mengembangkannya menjadi lokasi wisata.

"Untuk hasil ikan yang dibudidaya nantinya akan dipasok untuk memenuhi kebutuhan daerah-daerah terutama di sepanjang Pulau Timor maupun untuk diekspor," katanya.
Lokasi budidaya kerapu di Labuan Kelambu, Kabupaten Ngada, Pulau Flores, NTT. (ANTARA FOTO/HO-Ist)