Perahu Tenggelam Akibat Arus Kencang

id Tenggelam

Perahu Tenggelam Akibat Arus Kencang

Sebuah perahu tenggelam di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur mengakibatkan tiga orang penumpanganya tewas.

Perahu nahas yang dikemudikan Naldi Ndolu, tenggelam di perairan Pulau Rote akibat arus kencang.
Kupang (Antara NTT) - Kepala Kantor Badan SAR Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur Mayor I Ketut Gede Ardana mengatakan perahu nahas yang dikemudikan Naldi Ndolu, tenggelam di perairan Pulau Rote akibat arus kencang.

"Pada Jumat, sekitar pukul 10.00 Wita, bodi atau perahu yang dikemudikan oleh pemilik perahu atas nama Naldi Ndolu menyeberang dari perairan laut Dengka menuju Pulau Ndao dengan membawa penumpang sembilan orang dan tenggelam," kata Ketut Gede Ardana kepada Antara di Kupang, Jumat.

Dalah musibah itu, satu penumpang berhasil menyelamatkan diri ke daratan Pulau Ndao dengan cara berenang dibantu jerigen kosong atas nama Fino Lona, warga Nusak Lain, Ba'a. Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Pos Polisi Ndao Nuse untuk meminta bantuan petugas.

Saat itu, kata dia, personel pos polisi setempat berkoordinasi dengan masyarakat yang memiliki lampara atau perahu untuk membantu mencari di perairan laut antara Pulau Ndao dan Pulau Nuse.

Dalam pencarian itu, anggota pos polisi dengan masyarakat yang memiliki lampara menemukan tiga orang terapung dengan alat bantu berupa papan.

Tiga orang itu adalah Yefri Yohanis, asal Kota Ba'a, Arfan Ranoh, asal Desa Dengka, dan Yuber Djami, asal Kota Ba'a. Selain itu, terdapat dua orang yang sedang di perahu nelayan, tetapi belum diketahui identitasnya.

Dia mengatakan penumpang yang belum ditemukan sebanyak enam orang, yakni Gibe Anin, Riki Mesak, Rian Fanggidae, Stefen Ndolu, Papi Lakabel, Naldi Ndolu (pemilik bodi dari Desa Boni).

Dia mengatakan Kasat Polair dan Polsek Rote Barat sudah melakukan koordinasi dengan Lanal Pulau Rote yang memiliki armada layak, Basarnas, serta BPBD untuk bersama-sama masyarakat pesisir pantai yang memiliki perahu kayu lampara besar, untuk melakukan pencarian korban yang belum di temukan.

Dia menjelaskan kesepuluh orang, termasuk pemilik perahu, sudah diingatkan personel Satpolair dan Polsek Rote Barat untuk tidak menyeberang karena cuaca dan gelombang laut yang tidak kondusif.

Namun, kesepuluh orang tersebut nekat menyeberang sehingga terjadilah laka laut tersebut. Sampai saat ini, masyarakat bergabung dengan Polri, Lanal, BPBD, dan Basarnas sedang melakukan pencarian terhadap korban yang belum di temukan. 

Tiga hilang
Dalam ksus tenggelamnya perahu di Selat Do'o tersebut, tiga orang penumpang dilaporkan hilang dan tengah dalam proses pencarian oleh Tim SAR.Nasional Kupang.

Kepala Kantor SAR Kupang Ketut Gede Ardana kepada Antara di Kupang, Jumat, mengatakan, peristiwa itu terjadi pukul 15.45 Wita dimana satu perahu tanpa nama yang ditumpangi 10 orang tengelam di perairan Do`o dalam pelayaran dari Dengka menuju Pulau Rote.

Dikatakan sebanyak 10 orang penumpang tersebut, masing-masing Jefri Yohanes, Yuber Yami, Fino Lonak, Arifan Ranoh, Papi Lakabela, Gilbert Anin dan Naldi Ndolu berhasil diselematkan oleh tim penyelamat dari Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Rote Ndao.

"Tujuh orang penumpang itu berhasil diselamatkan setelah adanya bantuan dari tim peyelamat BPBD Kabupaten Rote Ndao yang langsung bergerak ke lokasi kejadian setelah mengetahui adanya peritiwa itu," tegas Ardana. 

Sedangkan tiga penumpang dinyatakan hilang dan sedang dalam proses pencarian tim SAR Kupang yaitu Riki Mesak, Rian Fanggidae, dan Seven Ndolu.

Ardana mengatakan, tim Basarnas Kupang, telah digerakan ke lokasi kejadian di Pulau Rote untuk membantu pencarian terhadap ketiga korban yang masih dinyatakan hilang.