Ombudsman minta RS rujukan COVID-19 di NTT dilengkapi instrumen kesiapsiagaan

id Ombudsman ntt, rs rujukan corona, ntt, dinas kesehatan ntt,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,nove

Ombudsman minta RS rujukan COVID-19 di NTT dilengkapi instrumen kesiapsiagaan

RSUD dr. TC Hillers di Maumere ibu kota Kabupaten Sikka, Pulau Flores, yang ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai salah satu rumah sakit rujukan penangan COVID-19 di Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/Kornelis Kaha)

Jika standar-standar itu belum terpenuhi, kita khawatir para tenaga kesehatan kita akan terlebih dahulu panik ketika ada kasus positif COVID-19
Kupang (ANTARA) - Kepala Ombudsman RI Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT), Darius Beda Daton, meminta agar rumah sakit (RS) yang menjadi rujukan penanganan pasien COVID-19 dilengkapi dengan berbagai instrumen kesiapsiagaan.

"Informasi yang kami terima, tiga rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di NTT memiliki instrumen standar kesiapsiagaan banyak yang belum lengkap," katanya kepada ANTARA di Kupang, Sabtu (21/3).

NTT memiliki tiga rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 yang ditunjuk Kementerian Kesehatan di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr W Z Johannes di Kota Kupang, Pulau Timor.

Baca juga: Ruang isolasi RSUD TC Hillers Maumere belum berstandar WHO

Selain itu, dua RS rujukan lainnya menyebar di Pulau Flores yakni RSUD Dr. TC Hillers di Kabupaten Sikka dan RSUD Komodo Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat.

Darius Beda Daton mengatakan, telah mengirim formulir instrumen kesiapsiagaan ke tiga RSUD rujukan COVID-19 di NTT itu dan dari jawaban yang diterima ternyata banyak instrumen yang tidak memadai dan bahkan tidak ada.

"Salah satunya alat pelindung diri yang terbatas, ruang isolasi yang belum sesuai standar. Ini kan bahaya," katanya.

"Jika standar-standar itu belum terpenuhi, kita khawatir para tenaga kesehatan kita akan terlebih dahulu panik ketika ada kasus positif COVID-19," ujar dia. 

Ia menambahkan, telah menyampaikan persoalan ini kepada Dinas Kesehatan NTT sekaligus meminta agar pemerintah daerah  bergerak cepat untuk berkoordinasi melengkapi berbagai instrumen kesiapsiagaan.

Hal ini sangat penting meskipun saat ini belum ada kasus positif COVID-19 di NTT namun kesiapsiagaan instrumen kesehatan harus memadai sehingga tidak menimbulkan kepanikan saat ada kasus yang muncul, katanya.

"Jangan sampai kita hanya update jumlah orang dalam pemantauan (ODP) tapi tidak siaga jika ada kasus positif COVID-19 muncul di daerah ini," katanya.

Baca juga: Masker mulai langka di NTT, Legislator minta pemerintah segera atasi