Cegah COVID-19, ASITA NTT bantu 1.000 masker

id Asita NTT,gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 NTT,Bantuan masker,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2

Cegah COVID-19, ASITA NTT bantu 1.000 masker

Ketua ASITA Nusa Tenggara Timur, Abed Frans (kedua kanan) saat memberikan keterangan dalam kegiatan penyaluran bantuan 1.000 masker melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi NTT di Kupang, Sabtu (11/4) (ANTARA/HO-DPD ASITA NTT)

Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling menderita akibat kondisi ini, tetapi bagaimana pun juga harus ada kepedulian untuk masyarakat
Kupang (ANTARA) - Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan bantuan sebanyak 1.000 lembar masker untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran Virus Corona jenis baru (COVID-19) di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

"Bantuan masker ini untuk warga NTT yang penyalurannya kami serahkan hari ini melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi NTT," kata Ketua DPD ASITA NTT, Abed Frans, di Kupang, Sabtu (11/4).

Baca juga: Legislator NTT apresiasi gubernur wajibkan warga gunakan masker

Ia menjelaskan, bantuan masker yang diserahkan kepada gugus tugas sebanyak 500 lembar dan sisanya akan disalurkan melalui beberapa dewan pimpinan cabang ASITA di daerah.

Abed mengatakan, sebelumnya, pihaknya berencana menyalurkan bantuan masker langsung ke masyarakat namun karena mempertimbangkan aspek kesehatan dan keselamatan sehingga diserahkan melalui gugus tugas.

"Kami memang sebelumnya berencana untuk salurkan langsung ke masyarakat terutama pasar-pasar tetapi dibatalkan karena kondisi merebaknya serangan COVID-19 ini dan sudah ada yang positif di NTT," katanya.

"Kita tentunya tidak menginginkan menjadi penyebar atau pun korban sehingga harus lebih berhati-hati, oleh karena itu bantuan ini kami titip melalui posko penanggulangan COVID-19," katanya.

Abed menambahkan, ASITA sebagai bagian dari pelaku industri pariwisata juga turut merasakan dampak yang signifikan akibat merebaknya COVID-19.

Industri pariwisata, lanjut dia, merupakan salah satu sektor yang paling menderita akibat kondisi ini, tetapi bagaimana pun juga harus ada kepedulian untuk masyarakat.

"Oleh karena itu di dalam kesulitan yang kami alami tetap harus membantu meringankan beban berbagai pihak dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di NTT," katanya.

Abed berharap, semua kalangan masyarakat setempat juga selalu mematuhi berbagai imbauan atau protokol pemerintah agar kondisi sulit ini bisa dilalui dan aktivitas berbagai sektor bisa berlangsung kembali secara normal.

Baca juga: DPRD NTT sebut kelangkaan masker sebagai peluang usaha
Baca juga: Masker mulai langka di NTT, Legislator minta pemerintah segera atasi