Kupang (ANTARA) - Pemerintah dan rakyat Nusa Tenggara Timur (NTT), harus bersyukur karena memiliki peralatan untuk melakukan uji spesimen 'swab' sendiri sehingga hasilnya dapat diketahui lebih cepat.
"Kasus positif memang meningkat tajam, tetapi kita bersyukur bahwa dengan adanya test swab sendiri, kita segera tahu hasilnya, sehingga langkah-langkah preventif dan upaya-upaya pemutusan mata rantai dapat dilakukan dengan lebih pasti dan jelas," kata Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD NTT, Alex Ofong kepada ANTARA di Kupang, Rabu, (13/5).
Baca juga: RS Pendidikan Undana jadi tempat karantina terpusat ODP/PDP
Baca juga: Puluhan personil Basarnas Kupang lakukan "rapid test"
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan meningkatnya kasus positif COVID-19 di NTT yang cukup signifikan, setelah dilakukan pemeriksaan swab di Laboratorium RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang.
Menurut dia, DPRD akan mendorong Pemerintah NTT dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk maksimalkan pengawasan dan mengambil langkah-langkah yang tepat.
Langkah tepat dalam melakukan pengawasan dan penanganan di lapangan penting agar kurva COVID-19 di NTT tidak terus mengalami kenaikan secara eksponensial, katanya.
Sekretaris Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTT, Dominikus Minggu Mere dalam jumpa media yang dilaksanakan di media center Kantor Gubernur NTT pada Rabu (13/5) mengatakan, kasus positif COVID-19 di NTT meningkat drastis.
Hasil pemeriksaan sampel swab di laboratorium RSUD Prof.Dr. W.Z. Johannes Kupang pada Selasa (12/5), sebanyak 11 dari 82 spesimen swab dinyatakan positif.
Sampel positif tersebut terdiri dari 9 sampel rujukan RSUD Komodo Labuan Bajo, 1 sampel rujukan RSUD Ende dan satu sampel lainnya rujukan RSUD Soe.
Dari total jumlah tersebut, sampel rujukan RSUD Komodo dan RSUD Ende merupakan sampel yang berasal dari cluster Gowa sementara satu sampel RSUD Soe merupakan sampel yang berasal dari cluster Magetan, katanya menjelaskan.