Jakarta,(AntaraNTT) - Pewarta Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Ricky Prayoga resmi melaporkan kasus pengeroyokan yang diterimanya dari oknum-oknum anggota Brimob ketika meliput turnamen bulu tangkis "Indonesia Open 2017" ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis.
Ricky datang ke Polda Metro Jaya sekitar pukul 14.30 WIB didampingi oleh dua kuasa hukumnya yaitu Gading Yonggar Aditya dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers dan Satrio Wirataru dari Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).
Laporan tersebut diterima pihak Polda Metro dengan tanda bukti lapor bernomor TBL/3147/VII/2017/PMJ/Dit.Reskrimum. Dalam surat itu, Ricky disebut mengalami luka lecet dan memar pada leher, dada, bahu dan lengan kiri akibat dikeroyok akibat dugaan pengeroyokan yang dilakukan pada Minggu (18/6) di JCC, Senayan.
"Kami berharap laporan ini diproses sebagaimana mestinya dan para pelalu diberikan sanksi yang layak," ujar Satrio kepada Antara.
Dia melanjutkan, pihaknya ingin para pelaku diproses secara pidana dan kode etik. Oleh karena itulah mereka juga akan mendatangi Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri, Jumat (7/7).
Sementara pelapor Ricky Prayoga menyebut alasan dia melaporkan kasus tersebut, karena pihak kepolisian belum memberikan kabar apapun terkait proses sanksi yang pernah dijanjikan akan diberikan kepada oknum pelaku.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto dan Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Brimob Polda Metro Jaya AKBP Heru Novianto pada Senin (19/6) datang ke Wisma Antara, Jakarta, menemui Direktur Utama LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat untuk meminta maaf atas perlakuan anggotanya dan berjanji akan memberikan sanksi kepada anggotanya.
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada kabar atau informasi apapun terkait sanksi tersebut.
"Sampai sekarang belum ada informasi apapun tentang sanksinya. Harapan saya kasus seperti ini tidak terulang lagi," ucap Ricky.
Sejumlah anggota Brimob yang mengamankan turnamen bulu tangkis BCA Indonesia Open 2017 diduga melakukan pengeroyokan terhadap wartawan Antara, Yoga saat antre di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) pada Minggu (18/6).
Kekerasan tersebut sempat terekam video yang menjadi viral di media sosial. Dari video tersebut terlihat wartawan LKBN Antara Ricky Prayoga dibekap dan ditarik oleh beberapa anggota Brimob untuk dibawa ke suatu tempat. Namun, Yoga yang masih mengenakan "ID Card" peliput kejuaraan bulu tangkis Indonesia Terbuka itu berusaha berontak.
Menurut korban, Ricky kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Ketika ia sedang mengantre di ATM di kawasan JCC, seorang anggota Brimob bernama Adam yang mendekati dan memandangnya.
"Saya mengira ada yang salah dengan saya, lalu saya tanya ke petugas itu apa ada yang salah dengan saya," tutur Ricky.
Ditanya seperti itu petugas malah marah-marah dan bilang "Apa kau, ada undang-undangnya jangan melihat, 'pukimai' kau," kata Adam seperti dikutip Ricky.
"Setelah itu Adam dan tiga orang rekannya berusaha mengamankan saya seperti saya seorang maling, saya sempat dipiting dan akan banting. Karena kejadian itu dekat dengan media center, saya berusaha menuju kesana meski masih dipegang," lanjut Ricky.
Situasi kekerasan ini pun terekam video, termasuk terdengar suara-suara keras dari oknum petugas Brimob itu.
Ricky mengatakan, setelah itu situasi mulai tenang, setelah ada seorang anggota Brimob senior yang datang dan berusaha memediasi.
Ricky mengaku oknum Brimob itu sempat mengacungkan senjata laras panjang ke arahnya.
Salah satu anggota Brimob, Ricky menambahkan, juga sempat menantangnya berkelahi dan mengeluarkan kata-kata yang bernada intimidasi.***2***
Wartawan Antara Laporkan Kasus Pengeroyokan Oleh Oknum Brimob
"Kami berharap laporan ini diproses sebagaimana mestinya dan para pelalu diberikan sanksi yang layak," ujar Satrio kepada Antara.