Pemprov NTT bangun rumah layak huni bagi warga Besipae

id ntt,rumah layak huni, waega pabubu, pemprov ntt

Pemprov  NTT bangun rumah layak huni bagi warga Besipae

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef A Nae Soi. (Antara/ Benny Jahang)

​​​​​​​Kita buktikan saja dilapangan apakah memang lahan itu merupakan bagian dari tanah ulayat
Kupang (ANTARA) -
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef A Nae Soi mengatakan pemerintah NTT membangun rumah layak huni bagi warga Pubabu, Besipae, Kabupaten Timor Tengah Selatan sehingga tidak lagi menempati rumah yang tidak layak huni.

Demikian dikatakan Wakil Gubernur Josef A Nae Soi kepada wartawan di Kupang, Rabu, (19/8) terkait polemik pengambil alihan lahan Besipae oleh Pemerintah NTT yang mendapat penolakan keras oleh warga Pubabu, Besipae.

Ia mengatakan, Pemerintah NTT tidak mengambil alih lahan Besipae untuk kepentingan tertentu tetapi akan digunakan untuk kepentingan pembangunan ekonomi masyarakat.

Pemerintah NTT lanjut Josef A Nae Soi tidak serta merta mengambil lahan lalu mengabaikan aspek kesejahteraan warga sekitar.

"Kami tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Hal itu menjadi perhatian serius pemerintah NTT dengan menyiapkan rumah layak huni bagi warga Pubabu," kata Josef A Nae Soi tanpa penyebut jumlah rumah yang akan dibangun itu.

Ia mengatakan, Pemerintah NTT perlu mengosongkan lahan bekas lokasi pengembangan ternak sapi di Pulau Timor itu untuk penataan kembali sebelum digunakan bagi ppembangunan usaha ekonomi masyarakat.

Baca juga: Pemprov: Tak ada anarkis di Pubabu

Baca juga: Partai Golkar NTT minta pemerintah hentikan tindakan intimidatif di Pubabu


Proses penataan lahan demikian Josef Nae Soi sudah mulai dilakukan dengan melibatkan warga sekitar sebagai pekerja untuk membersihkan lahan dengan upah sebesar Rp50.000/hari.

Menurut dia, masyarakat Pubabu boleh mengklaim bahwa lahan itu merupakan bagian dari tanah adat namun perlu dibuktikan secara yuridis.

"Kita buktikan saja dilapangan apakah memang lahan itu merupakan bagian dari tanah ulayat," kata Josef A Nae Soi.