Warga Besipae: Rumah yang dibangun Pemprov NTT tidak layak dihuni

id NTT,Kabupaten Timor Tengah Selatan,Besipae,Pubabu,Konflik tanah

Warga Besipae: Rumah yang dibangun Pemprov NTT tidak layak dihuni

Warga Pubabu, Besipae, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Matheda Esterina Selan (kanan), saat memberikan keterangan kepada wartawan usai memberikan laporan polisi terkait kasus perusakan rumah warga ke Polda NTT di Kupang, Rabu (19/8/2020). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Pemerintah NTT sudah membangun rumah empat unit tapi tidak layak dihuni sama sekali

Kupang (ANTARA) - Warga Pubabu, Besipae, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Matheda Esterina Selan, mengatakan rumah yang dibangun Pemerintah Provinsi Tenggara Timur untuk merelokasi warga Besipae tidak layak dihuni karena ukuran yang tidak memadai untuk ditempati setiap kepala keluarga.

"Pemerintah NTT sudah membangun rumah ada empat unit tapi tidak layak dihuni sama sekali," katanya ketika dihubungi dari Kupang, Kamis, (20/8).

Ia mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan seputar kondisi rumah yang dibangun pemerintah Provinsi NTT untuk merelokasi warga dalam kasus konflik tanah di Pubabu, Besipae, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Pulau Timor.

Baca juga: Pemprov NTT: Komnas HAM akan datang ke Besipae

Ia menjelaskan, keempat rumah yang dibangun pemerintah provinsi untuk merelokasi warga Besipae masing-masing di antaranya dua unit berukuran 5mx7m dan dua unit berukuran sekitar 3mx3m.

Menurut Esterina Sela, rumah tersebut tidak layak dihuni karena satu keluarga beranggotakan 5 orang, tujuh orang, dan 9 orang.

"Bagaimana mungkin 9 orang harus tidur di rumah ukuran 3mx3m," katanya.

Salah satu unit rumah yang dibangun Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk merelokasi warga Pubabu Besipai dalam kasus konflik tanah di daerah itu. (ANTARA/HO-Warga Besipae Maheda Esterina Selan)


Ia menjelaskan kondisi rumah yang dibangun sudah beratap seng namun dindingnya dari kayu bebak (pelepa pohon gewang) dan berlantai tanah sehingga tidak nyaman untuk ditempati.

"Dinding rumah juga tidak sampai ke tanah tetapi ada rongga sehingga binatang bisa masuk kapan saja," katanya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soi, secara terpisah di Kupang, Rabu (19/8) mengatakan pemerintah NTT membangun rumah layak huni bagi warga Pubabu, Besipae, sehingga tidak lagi menempati rumah yang tidak layak huni.

Ia mengatakan Pemerintah NTT tidak mengambil alih lahan Besipae untuk kepentingan tertentu tetapi akan digunakan untuk kepentingan pembangunan ekonomi masyarakat.

Baca juga: Pemprov NTT bangun rumah layak huni bagi warga Besipae

Baca juga: LPA sebut korban penggusuran di Pubabu tinggal di bawah pohon


Pemerintah NTT lanjut Josef A Nae Soi tidak serta merta mengambil lahan lalu mengabaikan aspek kesejahteraan warga sekitar.

"Kami tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Hal itu menjadi perhatian serius pemerintah NTT dengan menyiapkan rumah layak huni bagi warga Pubabu," kata Josef A Nae Soi.