DPD Astindo terbentuk di NTT

id Astindo, NTT, Kota Kupang

DPD Astindo terbentuk di NTT

Ketua DPD Astindo NTT  terpilih Jeme Hungga Matalu (atas) saat deklarasi pembentukan DPD Astindo NTT secara daring. (Antara/Kornelis Kaha)

Secara daerah, ini merupakan musda pertama kami, lalu secara nasional ini merupakan musda ke 21 dan dalam musda ini saya terpilih secara aklamasi,"

Kupang (ANTARA) - Sebanyak 13 biro perjalanan di Nusa Tenggara Timur mendeklarasikan diri dengan membentuk dewan pimpinan daerah (DPD) Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTT dalam musyawarah daerah (Musda) Astindo ke-21 nasional yang dilakukan secara daring.

Ketua DPD Astindo NTT terpilih Jeme Hungga Matalu dari biro perjalanan PT. Tukanglibur Wisata kepada ANTARA di Kupang, Rabu (23/9) mengatakan bahwa terpilihnya dirinya dilakukan secara aklamasi yang dipilih oleh 13 agen biro perjalanan tersebut.

"Secara daerah, ini merupakan musda pertama kami, lalu secara nasional ini merupakan musda ke 21 dan dalam musda ini saya terpilih secara aklamasi," katanya.

Jeme yang mengatakan dengan terpilihnya dirinya ada beberapa program kerja yang akan dikerjakan kedepan yakni yang pertama memastikan semua anggota travel agent bergabung dengan Astindo, agar kelak bisa mempromosikan daerah-daerhanya melalui jalur asosiasi

Baca juga: Penerapan protokol CHSE dinilai wujudkan pariwisata berkelanjutan
Baca juga: BOPLBF gelar kegiatan BISA untuk pemulihan pariwisata

Kemudian yang kedua adalah melakukan sertifikasi bagi anggota travel agent, dimana astindo sendiri mempunyai lembaga sertifikasi yang diakui oleh kementrian pariwisata, dan saat ini sudah ada 1.500 travel agen yang tersertifikasi. Dan yang ketiga adalah membentuk DPC baru di setiap kegiatan .

"Dalam waktu dekat kta akan berkoordinasi dengan stakholder pariwisata di NTT agar bisa memajukan pariwisata kita di tengah pandemi COVID-19 ini ini," tambah dia.

Ia juga mengusulkan agar di tengah pandemi COVID-19 saat sektor pariwisata di Indonesia khususnya di NTT sedang tak berdaya hal yang harus dilakukan adalah memperkuat wisata domestik.

"Orang-orang indonesia harus wisata di dalam negeri, kita ada 265 juta penduduk, jika kita ambil 5 persen aja maka ada 13 juta warga indonesia yang akan memperkuat wisata domestik dengan mengunjungi kawasan wisata tetapi dengan memperhatikan protokol kesehatan," tambah dia.

Kemudian yang kedua adalah ia mengusulkan kepada pemerintah dan pengelola destinasi wisata bahawa kinilah saatnya untuk lebih mempersiapkan destinasi-destinasi wisata lebih baik, agar jika nanti sudah normal, destinasi-destinasi wisata di Indonesia khususnya di NTT sudah dalam keadaan sangat siap untuk dikunjungi.

"Selain itu juga masyarakatnya juga sudah mulai disiapkan mulai saat ini," tambah dia.