Bandara Mali ditargetkan menjadi bandara internasional

id Bandara, NTT, Alor

Bandara Mali ditargetkan menjadi bandara internasional

Bandara Mali Kabupaten Alor. Antara/Kornelis Kaha

Saya punya mimpi kelak bandara mali bisa menjadi bandara Internasional karena memang kami (Kabupaten Alor, red) berada pada posisi yang strategis baik secara geopolitik dan geoekonomi

Kalabahi (ANTARA) - Bandar Udara Mali, di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditargetkan menjadi bandara internasional, guna meningkatkan perekonomian di wilayah itu, kata Bupati Amon Djobo.

"Saya punya mimpi kelak bandara mali bisa menjadi bandara Internasional karena memang kami (Kabupaten Alor, red) berada pada posisi yang strategis baik secara geopolitik dan geoekonomi," katanya kepada ANTARA di Kalabahi, Alor, Selasa, (11/11).

Selain itu menurut dia secara unum kabupaten kabupaten Alor juga berada pada poros tengahnyaa NTT di bagian Timur Indonesia dan tidak ada daerah lain lagi.

Baca juga: Kata Bupati: Expo Alor digelar dalam rangka berdayakan ekonomi masyarakat

Ia mengatakan bahwa jika hal tersebut terwujud maka ia mengusulkan beberapa rute penerbangan seperti rute Bali-Labuan Bajo-Alor dan terakhir di Kupang.Selain itu juga bisa dengan rute lain yakni Dili Timor Leste-Alor lalu Kupang atau sebaliknya.

Terminal bandara Mali yang sedang dibangun saat ini. (Antar/Kornelis Kaha)

Ia menambahkan di sisi geopolitik dan geoekonomi letak geografis Alor sangat menguntungkan selain itu juga dari sisi pertahanan keamanan sangat memungkinkan.

"Letak gografis kabupaten Alor memang sangat menguntungkan walaupun walaupun berada di wilayah perbatasan laut dengan Timor Leste," tambah dia.

Lebih lanjut kata dia untuk mewujudkan harapan atau mimpi tersebut pihaknya sudah mengusulkan anggaran untuk perpanjangan "run way" bandara Mali itu yang mana saat ini panjangnya hanya mencapai 1,800 meter.

Oleh karena itu kata dia tahun 2021 akan dimulai penambahan 200 meter run waynya sehingga panjangnya bisa mencapai 2000 meter dengan tujuan agar pesawat Boeing bisa mendarat di bandara itu.

Keberadaan bandara Mali juga ujar bupati dua periode itu, biasa menjadi bandara penyangga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat sedang terbang.

Jika hal ini terwujud maka nantinya akan ada dua jalur perhubungan internasional di kabupaten Alor. Yakni dari Maritaing-Dili Timor Leste menggunakan kapal ferry dan jalur udara yakni dari Bandara Mali.

Semuanya ujar dia dilakukan dalam rangka meningkatkan perekonomian lokal masyarakat di Kabupaten Alor dan masyarakat bisa leluasa meneningkatan perekonomian mengingat jalur perhubungan laut dan udara dibuka.

Baca juga: Bupati Alor siap lepas jabatan jika warganya meninggal karena COVID

Lebih lanjut untuk mendukung bandara Mali menjadi bandara Internasional pihaknya juga sudah menyiapkan terminal bandara Mali yang baru yang saat ini sedang dibangun.

"Terminalnya seharusnya sudah selesai pada tahun ini, tetapi karena COVID-19 jadi pembangunannya terhenti sementara dan baru akan dibangun kembali pada tahun depan dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021," tambah dia.

Pembangunan terminal itu dilakukan setelah pemda membebaskan lahan milik warga dengan APBD II senilai Rp400 miliar.