FLS2N Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke NTT

id Mendikbud

FLS2N Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke NTT

Mendikbud Muhadjir Effendy (mengenakan topi Ti'i Langga) saat menutup Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Kupang, Jumat (29/9) sore. (Foto ANTARA/Kornelis Kaha)

"Saya doakan mudah-mudahan setelah FLS2N ini akan banyak rezeki, berkah yang akan berdatangan ke NTT khususnya dalam bidang pariwisata," kata Menteri Muhadjir Effendy.
Kupang (Antara NTT) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan optimistis bahwa Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang digelar di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dapat meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke daerah ini.

"Saya doakan mudah-mudahan setelah FLS2N ini akan banyak rezeki, berkah yang akan berdatangan ke NTT khususnya dalam bidang pariwisata," katanya ketika menutup kegiatan FLS2N di Kupang, Jumat.

Sebelumnya Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2017 resmi digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (25/9) lalu.

Tema yang disung kali ini adalah Memacu Kreativitas Seni untuk Memperkuat Pendidikan Karakter, dengan harapan agar ajang tersebut dapat memperkuat pendidikan karakter siswa di bidang seni dan budaya.

Menteri Muhadjir mengatakan bahwa kunjungan wisatawan yang datang tidak hanya berasal dari wisatawan domestik saja tetapi juga dari wisatawan mancanegara.

"Kegiatan ini juga bisa mendatangkan banyak wisatawan karena memang negara kita kaya akan kebudayaan. Yang terlihat dari berbagai pakaian adat dari para siswa peserta dari FLS2N ini," tuturnya.

Indonesia sebagai negara yang majemuk dan beranekaragam menurutnya memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Khususnya wisatawan dari luar negeri.

Dalam sambutannya ia juga mengapresiasi pemerintah NTT yang telah menyelenggarakan kegiatan FLS2N itu dengan lancar sehingga tentunya akan banyak sekali kenanngan yang tak terlupakan dari sejumlah peserta yang semuanya adalah anak didik.

FLS2N 2017 sendiri diikuti oleh 1.768 siswa dari 34 provinsi. Acara penutupan dimulai dengan parade kebudayaan yang mana para peserta mengenakan pakaian adatnya masing-masing dari 34 provinsi itu dan berjalan sepanjang kurang lebih dua kilometer menuju ke lokasi penutupan kegiatan tersebut.

NTT sendiri menampilkan pakaian adat dari Rote Ndao, dan sejumlah tari-tarian seperti tarian perang Sumba yang dinamankan kataga, serta tarian likurai dari kabupaten Belu.