Harga BBM Eceran Di Kupang Rp15.000/liter

id bbm langka, harga melambung

Kupang (Antara NTT) - Harga bahan bakar minyak eceran di pinggir jalan dalam kota dan Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, melambung, dari biasanya Rp5.000/botol/liter, naik menjadi Rp15.000.

Pantauan di sejumlah ruas jalan utama dalam Kota dan Kabupaten Kupang, Minggu, para pengecer menjajakan bensin dan solar dan menawarkan kepada setiap pengendera mobil dan sepeda motor yang lewat dengan harga meningkat hingga 200 persen.

Pemilik bensin eceran di Kota Kupang, Mahuri Giri (38) mengatakan konsumen terpaksa membeli dengan harga demikian, karena tidak ingin ikut mengantri untuk mendapatkan solar dan bensin hingga berjam-jam.

Ia mengatakan bisa menjual eceran karena sudah distokan sejak pekan kemarin, ketika BBM di Kota Kupang belum dikendalikan pihak Pertamina untuk tujuan penghematan dan mencegah penyimpangan bahan bakar bersubsidi pemerintah itu.

"Kami bukan memanfaatkan situasi ini untuk meraup keuntungan, tetapi kondisi memang memungkinkan untuk menaikkan harga bensin dan solar mengikuti harga pasar dan berdasarkan permintaan," katanya.

Dia menegaskan saat ini 11 SPBU di Kota Kupang tidak lagi melayani pembelian menggunakan jeringen untuk BBM bersubsidi, sehingga penjualan eceran yang saat ini masih berlangsung disejumlah titik pada ruas jalan tidak akan bertahan lama.

Matheos Niab (32) pengemudi Dumpt Truck yang sehariannya melayani pesanan bahan bangunan pasir dan batu karang kepada pelanggan untuk kebutuhan bangunan rumah dan gedung, mengaku kelangkaan BBM ini telah berdampak buruk terhadap kelangsunng usaha dan upaya memenuhi kebutuhan setiap hari pun terganggu besar.

Sehingga, terpaksa membeli bensin eceran di jalan untuk cepat melayani pesanan material kepelanggan.

Pengawas SPBU di Jalan Timor Raya Oesapa Kupang, Andreas W Wadja dihubungi terkait maraknya penjualan BBM eceran di jalanan dengan harga terlampau tinggi mengatakan tidak pernah melayani pembelian menggunakan jerigen, karena stok BBM bersubsidi menipis di SPBU.

"Stok BBM yang biasa didistribusikan setiap hari mencapai 15-20 ton praktis hanya disalurkan untuk setiap SPBU 2-4 ton, bahkan hari ini tidak ada lagi pendropingan dari Depo Pertaminan di Tenau Kota Kupang. Sehingga tidak mungkin ada pelayanan bagi penjual eceran," katanya.

Terpisah Kepala Kepolisian Dareah (Kapolda) NTT, Brigadir Jenderal Polisi, Ricky H.P Sitohang memerintahkan seluruh jajaran di polda dan polres se-NTT menggelar operasi kendaraan bermotor dan memantau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Langkah itu ditempuh menyikapi adanya kelangkaan dan penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) di beberapa wilayah di NTT.

Menurut dia, operasi itu merupakan bagian dari kesatuan operasi kendaraan bermotor menyikapi maraknya pencurian kendaraan bermotor di beberapa tempat.

Sasaran operasi itu yakni pemeriksaan seluruh kendaraan bermotor. Pemeriksaan dimulai kelegalan dokumen setiap kendaraan yang mengangkut bahan bakar minyak. Selain itu kelengkapan kendaraan baik fisik dan surat-surat.

Lewat operasi ini, diharapkan dapat meminimalisir penyelundupan BBM dan pencurian kendaraan bermotor. Sementara pemantuan di SPBU dilakukan untuk mengantisipasi bila terjadi penyalahgunaan penjualan BBM subsidi.