Umat Katolik masuki pekan suci dengan misa Minggu Palma

id minggu palma,umat katolik kupang,gereja kupang

Umat Katolik masuki pekan suci dengan misa Minggu Palma

Umat katolik membawa daun Palma saat mengikuti misa Minggu Palma di Gereja Santo Gregorius Agung Oeleta, Kota Kupang, NTT, Minggu (28/3/2021). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

minggu Palma ini juga disebut sebagai Minggu gembira dan juga Minggu Sengsara dimana Yesus akan memasuki saat-saat disiksa
Kupang (ANTARA) - Umat Katolik memasuki pekan suci dengan menggelar misa Minggu Palma untuk mengenang Yesus masuk ke Kota Yerusalem 2.000 tahun silam.

Di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebagian umat Katolik mengikuti misa Minggu Palma di Gereja Santo Gregorius Agung Oeleta. 

Romo Eman Kase usai memimpin misa Minggu Palma mengatakan bahwa peringatan masuknya Yesus ke Kota Yerusalem tidak hanya dikenang sebagai peristiwa yang menggembirakan bagi umat Katolik, tetapi juga sebagai masa-masa Yesus akan disiksa.

"Sehingga minggu Palma ini juga disebut sebagai Minggu gembira dan juga Minggu Sengsara dimana Yesus akan memasuki saat-saat disiksa," katanya.

Dalam tradisi umat Katolik, sebelum memasuki liturgi ekaristi umat Katolik akan berdiri di depan gereja sambil membawa daun Palma dan diberkati oleh pastor yang memimpin Misa Minggu Palma.

Pemberkatan akan disusul dengan prosesi daun Palma dan dilanjutkan dengan pembacaan kisah-kisah sengsara Yesus.

Pembacaan kisah sengsara Yesus dalam Liturgi Minggu Palma ditujukan agar umat mengerti bahwa kemuliaan Yesus tidak hanya terletak pada saat ia memasuki Kota Yerusalem tetapi juga pada peristiwa Kematian-Nya di kayu salib.

Romo Eman Kase mengajak umat Katolik memaknai Minggu Palma sebagai momen refleksi diri untuk menyambut kebangkitan Yesus pada hari Paskah.

"Kalau dikaitkan dengan kondisi pandemi saat ini, menurut saya pandemi ini bukan membuat kita untuk berhenti beraktivitas atau bahkan menjauhkan diri dari Tuhan," katanya.

Pandemi COVID-19, menurut dia, semestinya menjadi momen untuk mulai melakukan refleksi diri, melihat kembali apakah selama ini sudah mengikuti ajaran-ajaran dari Tuhan untuk mencintai sesama, menjaga kerukunan, dan sebagainya.

Selain itu, ia melanjutkan, Minggu Palma juga mengajarkan umat Katolik untuk selalu dalam kesederhanaan seperti Yesus, yang saat disambut dengan sorak sorai bukan mengendarai kereta kencana melainkan keledai yang merupakan simbol kesederhanaan.

Setelah Minggu Palma, umat Katolik akan memasuki Tri Hari Suci, yakni Kamis Putih, Jumat Agung, malam Paskah pada Sabtu.

Baca juga: Umat Katolik se-Dunia rayakan Minggu Palma

Baca juga: Umat Katolik Memasuki Masa Pekan Suci