Alor mampu ekspor vanili ke Jerman

id Vanili, NTT, Kota Kupang

Alor mampu ekspor vanili ke Jerman

Petugas karatina pertanian Kupang melintas di antara jemuran vanili yang dijemur oleh para petani di Alor. ANTARA/Ho-Karantina pertanian Kupang.

“Selama ini vanili asal Alor dilalulintaskan antar-area, kemudian diekspor ke Jerman.

Kupang (ANTARA) - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Kupang, Nusa Tenggara Timur, mencatat ekspor vanili asal Kabupaten Alor mencapai 7,47 ton senilai Rp1,4 miliar selama Januari hingga akhir Juni 2021.

“Selama ini vanili asal Alor dilalulintaskan antar-area, kemudian diekspor ke Jerman. Total ekspor yang dilakukan kurang lebih mencapai 57 kali dengan nilai jual jika dirupiahkan mencapai Rp1,4 miliar," kata Kepala Karantina Pertanian Kupang Yulius Umbu Hunggar kepada wartawan di Kupang, Kamis (1/7)

Yulius mengatakan karena kualitas vanili asal Alor yang sangat bagus, belakangan ini informasi dari rumah kemas menyebutkan bahwa Australia juga melirik komoditas unggulan dari kabupaten yang langsung berbatasan laut dengan Australia itu.

Menurut Yulius, sesuai dengan tugas strategis yang diberikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian di wilayah kerjanya, ia melakukan sinergitas dengan pemerintah daerah dan entitas dalam mendorong upaya ini, termasuk mendorong akselerasi ekspor secara langsung atau "direct call" komoditas yang disebut dengan “emas hijau” asal Kabupaten Alor itu.

Baca juga: Dimonim Air layani penerbangan Kupang-Pantar mulai 5 Juli
Baca juga: Alor masuk zona hijau kasus COVID-19

Ia mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan Bea dan Cukai setempat sebagai langkah nyata dalam upaya peningkatan ekspor komoditas pertanian, mendukung program kementerian Pertanian, Gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks) komoditas pertanian.

Pulau Alor sebenarnya penghasil vanili premium yang berada di wilayah Provinsi NTT. Keunggulan dari vanili Alor adalah kadar vanilinya yang tinggi dengan panjang buah polongnya bisa mencapai 27 cm. Selain itu, vanili asal Alor dibudidayakan secara organik.

Kini Alor sudah mempunyai rumah kemasan di Desa Moramam, Kecamatan Alor Barat. Komoditas vanili yang diekspor tersebut berasal dari kelompok tani binaannya.

“Rumah kemasan memastikan kualitas dan budi daya dilakukan secara organik seratus persen. Kemampuan rumah kemas ini bisa mengolah delapan ton buah vanili basah dengan nilai Rp2,6 miliar,” ucap Yulius .

Buah vanili dipanen pada umur sekitar delapan bulan, tergantung pada tingkat kematangan dan topografi daerah tanam. Vanili tersebut disortir secara selektif sesuai ukuran dan berat buah polongnya berdasarkan grade yang diinginkan oleh negara pembeli.Terdapat dua grade yaitu gourmet dan extract. Vanili gourmet umum dianggap sebagai grade A.