Jakarta (ANTARA) - Indonesia menekankan pentingnya Selandia Baru sebagai jembatan penghubung antara negara-negara Asia Tenggara dan kawasan Pasifik.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar pada pertemuan para menlu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Selandia Baru, yang berlangsung virtual pada Kamis (5/8).
Menurut Wamenlu, fokus politik luar negeri Indonesia ke Pasifik dapat diselaraskan dengan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific/AOIP) melalui dorongan peningkatan kerja sama ASEAN di kawasan Asia Pasifik.
“Selandia Baru sebagai negara maju dengan fokus kebijakan luar negeri ke Pasifik, dapat menjadi jembatan ASEAN,” tutur Mahendra dalam keterangan tertulis Kemlu RI, Jumat, (6/8).
Sebagai penggagas AOIP, Indonesia mengapresiasi Selandia Baru atas upaya pemajuan multilateralisme dan dukungan terhadap prinsip-prinsip AOIP.
Di tengah persaingan global, Indonesia menilai penting penguatan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru dan implementasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Kawasan untuk mengembalikan kepercayaan terhadap sistem ekonomi multilateral.
2. Indonesia dorong @ASEAN-Selandia Baru tingkatkan kerja sama sektor ekonomi untuk membantu pemulihan ekonomi di kawasan, serta kerja sama people-to-people contact, terutama dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.#ASEANadalahKITA#IniDiplomasi
— MoFA Indonesia (@Kemlu_RI) August 5, 2021
Selain dengan Selandia Baru, pada hari yang sama juga dilakukan pertemuan para menlu ASEAN-Kanada. Wamenlu RI dalam pertemuan itu menyampaikan apresiasi atas bantuan Kanada kepada ASEAN dalam pengadaan alat-alat medis, terutama masker dan pendataan penyebaran COVID-19 di kawasan.
Indonesia berharap ASEAN dan Kanada dapat terus bersama-sama memulihkan kondisi ekonomi di kawasan, khususnya di sektor UMKM yang sangat terdampak oleh pandemi.
Mahendra mengusulkan kerja sama pengembangan kapasitas dalam penggunaan teknologi digital dan perluasan akses pasar, serta mendorong dukungan Kanada untuk implementasi ASEAN Comprehensive Recovery Framework.
Pada akhir rangkaian pertemuan, para menlu ASEAN menerima Inggris sebagai mitra wicara ASEAN.
Inggris merupakan negara pertama yang menjadi mitra ASEAN dalam 25 tahun terakhir dan negara ke-11 sejak ASEAN terbentuk.
Baca juga: Menlu RI-Jepang bahas situasi di Myanmar
Dalam pernyataan terpisah, Inggris menyatakan akan bekerja dengan ASEAN dan negara anggotanya dalam menghadapi isu-isu penting yang menjadi tantangan bersama seperti keamanan maritim dan kejahatan transnasional, peningkatan ekonomi melalui perdagangan, serta penguatan kerja sama dalam isu-isu seperti COVID-19 dan perubahan iklim.
Baca juga: AS desak ASEAN ambil tindakan terhadap Myanmar
Menlu Inggris Dominic Raab mengungkapkan kegembiraannya karena Inggris secara resmi telah menjadi mitra wicara ASEAN.
“Ini adalah momen penting dalam haluan Inggris ke arah Indo Pasifik. Hubungan kami yang lebih dekat dengan ASEAN akan membantu menciptakan lapangan kerja ramah lingkungan, memperkuat kerja sama keamanan, mempromosikan kemitraan teknologi dan sains, dan menjaga pilar-pilar utama hukum internasional seperti Konvensi PBB perihal Hukum Kelautan”, ujar Raab, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.