NTT persiapkan Labuan Bajo sambut Annual Meeting

id Labuan Bajo

NTT persiapkan Labuan Bajo sambut Annual Meeting

Labuan Bajo di Manggarai Barat terus didandan untuk menyambut tamu annual meeting IMF-WB pada Oktober 2018.

"Persiapan pemerintah provinsi ini salah satunya berkontribusi menyiapkan anggaran sekitar Rp1,5 miliar untuk bangun infrastruktur air besih di Labuan Bajo," kata Marius Ardu Jelamu.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan pemerintah setempat sementara mempersiapkan Labuan Bajo menyambut kunjungan tamu-tamu peserta annual meeting IMF-World Bank di Bali pada Oktober 2018 mendatang.

"Persiapan pemerintah provinsi ini salah satunya berkontribusi menyiapkan anggaran sekitar Rp1,5 miliar untuk bangun infrastruktur air besih di Labuan Bajo," kata Marius Ardu Jelamu saat dihubungi Antara di Kupang, Senin.

Ia mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat maraton bersama para menteri dari lintas kementerian yang dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada 8-9 Februari lalu.

Rapat koordinasi itu, lanjutnya, salah satu agenda utama mempersiapkan daerah wisata Labuan Bajo, Pulau Flores, yang terkenal sebagai habitat satwa purba komodo (varanus komodoensis) itu, karena akan dikunjungan ribuan tamu internasional.

Marius mengatakan, destinasi wisata Taman Nasional Komodo merupakan salah satu paket wisata yang ditawarkan kepada para peserta "annual meeting" IMF-World Bank selain enam destinasi unggulan lainnya yang menyebar di sejumlah wilayah nusantara.

"Para tamu yang akan datang ke Labuan Bajo itu diperkirakan dari 5.000 hingga 7.000 orang," katanya.

Ia mengatakan, untuk itu Menteri Luhut telah meminta pemerintah provinsi untuk berkontribusi membantu kesiapan infrastruktur, salah satunya pembangunan air bersih di Kota Labuan Bajo.

"Pak menteri juga sudah menetapkan kontribusi anggaran yang ditanggung provinsi sebesar Rp1,5 miliar, untuk pembangunan pipa-pipa air baku menuju Kota Labuan Bajo," katanya.

Infrastruktur air, katanya, menjadi salah satu kendala utama yang dikeluhkan pihak PDAM Kabupaten Manggarai Barat karena keterbatasan dana.

Marius menambahkan, sementara persiapan infrastruktur lainnya juga didukung pemerintah pusat melalui sejumlah lintas kementerian terkait.

"Seperti bagian perhubungan untuk transportasi udara, laut, dan darat, kemudian bidang pengerjaan jalan, penataan fasilitas di kawasan wisata komodo hingga pengelolaan sampah dan penanganan masalah kebersihan di sana," katanya.

Lebih lanjut, Marius mengatakan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah Manggarai Barat untuk memantangkan berbagai persiapan agar para tamu internasional tersebut bisa dilayani dengan baik.

Termasuk peran pemerintah daerah untuk mempersiapkan masyarakatnya agar dengan ramah menyambut kehadiran ribuan tamu tersebut, katanya.

"Ini menjadi peluang yang sangat besar, pemerintah daerah, pelaku usaha, masyarkat semua kita harus siap memanfaatkan peluang ini dengan baik karena para tamu ini dari berbagai belahan dunia," katanya.