Ketua DPD RI dapat gelar Pelindung Besar dari Kerajaan Termanu Rote Ndao
...Saya menyampaikan terima kasih atas pemberian gelar kepada saya, sekaligus pengangkatan saya sebagai anggota kehormatan Dewan Adat Kerajaan Nusak Termanu
Kupang (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendapat gelar kehormatan Napufunu (Pelindung Besar) serta diangkat sebagai anggota kehormatan Dewan Adat, saat mengunjungi Kerajaan Termanu di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Sabtu.
“Saya menyampaikan terima kasih atas pemberian gelar kepada saya, sekaligus pengangkatan saya sebagai anggota kehormatan Dewan Adat Kerajaan Nusak Termanu. Ini suatu kehormatan yang luar biasa," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang.
Dalam kunjungan itu, LaNyalla didampingi Senator asal Lampung Bustami Zainuddin, Senator asal Sulawesi Selatan Andi Muh Ihsan, dan Senator asal NTT Angelius Wake Kako yang disambut langsung Raja Termanu Vidoas Trisula.
Senator asal Jawa Timur itu kemudian menyinggung terkait kehadiran sebanyak 43 Raja dari berbagai wilayah Indonesia saat pelantikan Vicoas Trisula Pati Amalo sebagai Raja Termanu pada 2019 silam.
Menurut dia, momentum tersebut sebagai pertanda tingginya nilai khazanah budaya daerah di NTT.
Lebih lanjut ia juga meminta masyarakat di daerah setempat agar mengelola segala wujud kebudayaan Indonesia baik berupa budaya benda dan non bena.
“Dari paling kasat mata hingga yang tak kasat mata. Kita harus fokus kepada beberapa unsur kebudayaan seperti, adat istiadat, bahasa, manuskrip, olahraga tradisional, pengetahuan tradisional, permainan rakyat, seni, dan tradisi lisan," katanya.
Dengan mengelola segala wujud kebudayaan, kata LaNyalla, masyarakat ikut menjaga kelestarian bangsa Indonesia sehingga tidak akan pernah hilang.
“Saya mengajak kita semua untuk mengakui, menghormati dan menghargai keragaman budaya Indonesia, menempatkan masyarakat sebagai pemilik dan penggerak kebudayaan, serta menempatkan kebudayaan sebagai haluan pembangunan nasional," katanya.
Ia menambahkan kerajaan dan kesultanan Nusantara berperan penting dalam asimilasi budaya. Oleh sebab itu ia selalu mengagendakan untuk bisa bersilaturahmi dengan Raja dan Sultan Nusantara dalam setiap kunjungan ke daerah.
“Raja dan Sultan Nusantara adalah bagian dari manifestasi dari akar budaya nasional," katanya.
Ia menyebutkan beberapa kerajaan yang telah dikunjungi selain Kerajaan Termanu seperti Kerajaan Sumenep di Jawa Timur, Kerajaan Kabaena Sulawesi Tenggara, Kerajaan Bulungan di Kalimantan Utara, Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan, Kerajaan Mamuju di Sulawesi Barat.
Baca juga: Survei Fixpoll: LaNyalla Mahmud Mattalitti masuk bursa potensial Capres 2024
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo, Kesultanan Yogyakarta di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kesultanan Buton Sultra, kemudian Kesultanan Tidore dan Kerajaan Sumedang Larang di Jawa Barat.
Baca juga: Ketua DPD RI dorong pemerintah gerak cepat tangani bencana di NTT
“Saya bersyukur sudah diberi kesempatan untuk berkunjung ke beberapa Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Dan akan saya teruskan ke semua Kerajaan dan Kesultanan di Nusantara," katanya.
“Saya menyampaikan terima kasih atas pemberian gelar kepada saya, sekaligus pengangkatan saya sebagai anggota kehormatan Dewan Adat Kerajaan Nusak Termanu. Ini suatu kehormatan yang luar biasa," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang.
Dalam kunjungan itu, LaNyalla didampingi Senator asal Lampung Bustami Zainuddin, Senator asal Sulawesi Selatan Andi Muh Ihsan, dan Senator asal NTT Angelius Wake Kako yang disambut langsung Raja Termanu Vidoas Trisula.
Senator asal Jawa Timur itu kemudian menyinggung terkait kehadiran sebanyak 43 Raja dari berbagai wilayah Indonesia saat pelantikan Vicoas Trisula Pati Amalo sebagai Raja Termanu pada 2019 silam.
Menurut dia, momentum tersebut sebagai pertanda tingginya nilai khazanah budaya daerah di NTT.
Lebih lanjut ia juga meminta masyarakat di daerah setempat agar mengelola segala wujud kebudayaan Indonesia baik berupa budaya benda dan non bena.
“Dari paling kasat mata hingga yang tak kasat mata. Kita harus fokus kepada beberapa unsur kebudayaan seperti, adat istiadat, bahasa, manuskrip, olahraga tradisional, pengetahuan tradisional, permainan rakyat, seni, dan tradisi lisan," katanya.
Dengan mengelola segala wujud kebudayaan, kata LaNyalla, masyarakat ikut menjaga kelestarian bangsa Indonesia sehingga tidak akan pernah hilang.
“Saya mengajak kita semua untuk mengakui, menghormati dan menghargai keragaman budaya Indonesia, menempatkan masyarakat sebagai pemilik dan penggerak kebudayaan, serta menempatkan kebudayaan sebagai haluan pembangunan nasional," katanya.
Ia menambahkan kerajaan dan kesultanan Nusantara berperan penting dalam asimilasi budaya. Oleh sebab itu ia selalu mengagendakan untuk bisa bersilaturahmi dengan Raja dan Sultan Nusantara dalam setiap kunjungan ke daerah.
“Raja dan Sultan Nusantara adalah bagian dari manifestasi dari akar budaya nasional," katanya.
Ia menyebutkan beberapa kerajaan yang telah dikunjungi selain Kerajaan Termanu seperti Kerajaan Sumenep di Jawa Timur, Kerajaan Kabaena Sulawesi Tenggara, Kerajaan Bulungan di Kalimantan Utara, Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan, Kerajaan Mamuju di Sulawesi Barat.
Baca juga: Survei Fixpoll: LaNyalla Mahmud Mattalitti masuk bursa potensial Capres 2024
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo, Kesultanan Yogyakarta di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kesultanan Buton Sultra, kemudian Kesultanan Tidore dan Kerajaan Sumedang Larang di Jawa Barat.
Baca juga: Ketua DPD RI dorong pemerintah gerak cepat tangani bencana di NTT
“Saya bersyukur sudah diberi kesempatan untuk berkunjung ke beberapa Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Dan akan saya teruskan ke semua Kerajaan dan Kesultanan di Nusantara," katanya.