Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan dukungannya terhadap upaya pelestarian kawasan hutan serta pengembangan produk hasil hutan bukan kayu (HHBK), pada puncak acara peringatan Hari Bakti Rimbawan (HBR) ke-42 tahun 2025.
“HBR ke-42 menjadi momentum dan semangat baru bagi kami dalam mengupayakan pelestarian hutan. Di samping itu, mendukung pengembangan produk HHBK demi kesejahteraan masyarakat,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTT Ondy Siagian, di Kupang, Senin.
Ia juga mengatakan momentum HBR 2025 turut menjadi semangat baru bagi pemerintahan yang baru di tingkat nasional hingga daerah dalam komitmen mewujudkan keberlanjutan lingkungan.
Untuk itu, ia menekankan solidaritas dan kolaborasi antar para rimbawan untuk menciptakan hutan yang berkelanjutan.
“Kolaborasi lintas pihak juga sangat penting bukan hanya para rimbawan saja, tetapi juga melibatkan seluruh pihak terkait dan elemen masyarakat di wilayah NTT,” katanya.
Menurut dia, pelestarian hutan menjadi prioritas utama. Di samping itu, keberadaan kawasan hutan di NTT selain untuk dijaga juga perlu berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen dalam memfasilitasi produk HHBK melalui pengembangan dan pendampingan UKM lokal.
“Saya yakin produk HHBK asli NTT akan semakin berkembang lagi karena potensial. Selain itu, sepanjang rangkaian acara HBR 2025, kami selalu menampilkan produk-produk HHBK agar semakin dikenal luas,” katanya.
Ia mengajak setiap elemen masyarakat untuk menjadikan momentum HBR ke-42 sebagai semangat baru dalam upaya pelestarian hutan serta pengembangan produk HHBK lokal demi kesejahteraan bersama.